14 Juni

Internet Sehat : Seorang perempuan asal Newcastle, Inggris mengatakan bahwa dirinya telah menerima ancaman pembunuhan online setelah foto dirinya diubah menjadi meme internet yang mengejek penggunaan kursi rodanya.Emily Morison yang berusia 24 tahun menerima pesan saat terbangun minggu lalu dari temannya yang mengabarkan bahwa salah satu fotonya telah diedit dan kemudian dimasukkan pesan pro-Trump yang tidak ditulisnya. Facebook kemudian menghapus foto tersebut, tetapi TikTok tidak melakukan hal yang sama.Morison adalah seorang blogger yang menulis tentang aksesibilitas dan kesetaraan. Pada 14 Juni, ia melihat foto yang diedit telah muncul kembali di Facebook dan TikTok, dengan lelucon terpasang yang mengolok-olok penggunaan kursi rodanya dan telah dibagikan puluhan ribu kali di kedua platform.Morison mengatakan kepada BBC bahwa sementara online trolling bukan tanpa korban, dia tidak mencari belas kasihan. Posnya tentang penyalahgunaan di Twitter dan Facebook telah dibagikan ribuan kali, dan memicu curahan dukungan.Hal ini bukan pertama kalinya. Morison pernah menjadi sasaran pelecehan serupa di Twitter ketika fotony dicuri dari akun Instagram-nya dan disalahgunakan kemduain muncul di sana pada Malam Natal tahun lalu. Twitter menghapus foto tersebut dalam waktu 24 jam.Facebook telah menghapus posting pada saat ia menerbitkan surat terbuka di platform tersebut pada Selasa sore, tetapi TikTok belum, meskipun banyak permintaan untuk penghapusan foto tersebut. Pemilik akun yang mempostingnya ke TikTok akhirnya menghapus sendiri setelah tekanan publik. Tapi kedua platform awalnya memberitahunya foto yang dicuri dan diedit tersebut tidak melanggar pedoman apa pun.Sumber: BBCSumber Foto: Selular ID

Terima Ancaman Pembunuhan karena Foto Dipalsukan

Internet Sehat : Seorang pria dipenjara karena mencoba membeli senjata kimia secara online yang mampu membunuh ratusan orang. Pada hari Selasa, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mengumumkan bahwa Jason William Siesser, seorang penduduk Missouri, akan menghabiskan waktu 12 tahun di balik jeruji besi di penjara federal tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.Pria 46 tahun itu mencoba membeli dua dan tiga botol bahan kimia sangat beracun berukuran 10ml melalui dark web antara 14 Juni dan 23 Agustus 2018. Menurut jaksa penuntut AS, tiga botol bahan kimia tersebut cukup untuk membunuh sekitar 300 orang.Pesanan dibuat atas nama anak di bawah umur dan setara dengan 150 dollar AS dalam Bitcoin (BTC). Saat berhubungan dengan penjual, Siesser memberi tahu pedagang bahwa dia berencana segera menggunakannya setelah menerima. Namun, pengiriman pertama tidak pernah sampai, yang mengarah ke pengiriman kedua yang menurut Siesser adalah bahan kimia, tetapi sebenarnya pengiriman yang telah dikendalikan oleh polisi AS.Pria itu menandatangani paket dan penegak hukum setelah memperoleh surat perintah, menggerebek rumahnya. Petugas investigasi menemukan 10 gram racun dan berpotensi mematikan, yaitu kadmium arsenida, 100 gram kadmium, dan 500 ml asam klorida, senyawa yang juga dipesan oleh tersangka pada tahun yang sama.Pada Agustus 2020, Siesser mengaku bersalah atas satu tuduhan mencoba memperoleh senjata kimia dan satu tuduhan pencurian identitas.Sumber : ZDNetSumber Foto : PPIC ORG

14 Juni

Terima Ancaman Pembunuhan karena Foto Dipalsukan

Terima Ancaman Pembunuhan karena Foto Dipalsukan

Beli Senjata Kimia Online, Seorang Pria Dipenjara

Beli Senjata Kimia Online, Seorang Pria Dipenjara

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi