adam-mosseri

Internet Sehat : Facebook telah mengakui bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi rasisme di platformnya dan sedang menyiapkan dua kelompok untuk memeriksa kebijakan dan algoritmanya.Instagram’s Equity Team dan Facebook’s Inclusive Product Council akan mencari bias dalam algoritma dan bekerja untuk membuat kedua platform aman dan adil untuk semua pihak.Sebelumnya, Facebook telah dikritik karena gagal menindak kelompok rasis. Kelompok lain mengeluh tentang penindasan suara kelompok kulit hitam di Instagram.Dalam sebuah pernyataan, wakil presiden produk Instagram, Vishal Shah, mengatakan gerakan keadilan rasial adalah momen yang sangat berarti bagi Instagram. Setiap bias dalam sistem dan kebijakan Instagram bertentangan dengan komitmen menyediakan platform bagi semua orang untuk mengekspresikan diri. Rincian tentang bagaimana kedua kelompok akan bekerja akan dibagikan dalam beberapa bulan mendatang.Menurut Pew Research Center, setengah dari pengguna kulit hitam beralih ke media sosial untuk mengekspresikan pandangan politik atau terlibat dalam masalah yang penting bagi mereka.Bulan lalu, kepala Instagram Adam Mosseri mengakui dan mendengar kekhawatiran tentang apakah mereka menekan suara kulit hitam dan apakah produk dan kebijakan Instagram memperlakukan semua orang dengan adil. Ia mengatakan bahwa orang-orang kulit hitam di platform Instagram sering dilecehkan, takut akan shadow-banned dan tidak setuju dengan penghapusan konten mereka.shadow-banned adalah tindakan memblokir konten pengguna tanpa mereka sadari. Dalam kasus Instagram, itu berarti konten tidak akan muncul di feed siapa pun kecuali mereka mengikuti akun.Sumber : BBC

Facebook akan Periksa Algoritma Rasis di Facebook dan Instagram

Internet Sehat : Instagram telah meluncurkan teknologi baru untuk mengenali konten melukai diri sendiri dan bunuh diri pada aplikasinya di Inggris dan Eropa. Alat baru ini dapat mengidentifikasi foto dan kata yang melanggar aturannya pada postingan berbahaya. Alat ini akan membuat posting-an yang menunjukkan melukai diri sendiri atau bunuh diri kurang terlihat di aplikasi dan dalam kasus ekstrim menghapusnya secara otomatis.Facebook yang memiliki Instagram, mengatakan alat tersebut adalah langkah penting, tetapi mereka ingin melakukan lebih banyak lagi. Pimpinan Instagram Adam Mosseri merinci sistem baru tersebut dalam sebuah atikel blog di situsnya.Teknologi tersebut sebelumnya sudah ada di luar Eropa di Facebook dan Instagram. Konten yang diidentifikasi berbahaya oleh algoritma dapat dirujuk ke moderator manusia, yang memilih apakah akan mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk mengarahkan pengguna untuk membantu organisasi dan menginformasikan layanan darurat.Instagram mengatakan bahwa rujukan manusia saat ini tidak menjadi bagian dari alat baru di Inggris dan Eropa karena pertimbangan privasi data terkait dengan General Data Protection Regulation (GDPR). Perusahaan media sosial tersebut mengatakan menerapkan proses rujukan akan menjadi langkah selanjutnya.Direktur kebijakan publik Instagram di Eropa, Tara Hopkins mengatakan bahwa di Uni Eropa saat ini, Instagram hanya dapat menggunakan campuran teknologi canggih dan elemen tinjauan manusia itu jika sebuah pos dilaporkan kepada kami secara langsung oleh anggota komunitas.Facebook dan Instagram mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir karena kurangnya peraturan tentang materi bunuh diri dan menyakiti diri sendiri.Kekhawatiran tentang dampak konten ini pada orang muda dan rentan telah meningkat sejak bunuh diri siswa sekolah berusia 14 tahun, Molly Russell.Sumber : BBC

adam-mosseri

Facebook akan Periksa Algoritma Rasis di Facebook dan Instagram

Facebook akan Periksa Algoritma Rasis di Facebook dan Instagram

Instagram Rilis Teknologi untuk Mengenali Konten Bunuh Diri

Instagram Rilis Teknologi untuk Mengenali Konten Bunuh Diri

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi