Cina

Internet Sehat : Which melaporkan bahwa cacat keamanan utama pada bel pintu pintar yang populer membuat konsumen berisiko menjadi sasaran peretas di dalam rumah mereka. Kelompok konsumen tersebut mengatakan perangkat yang dijual di pasar seperti Amazon dan eBay, dapat dengan mudah diretas atau dimatikan oleh penjahat. Mereka meminta pemerintah membuat undang-undang baru untuk melindungi konsumen.Amazon telah menghapus setidaknya tujuh daftar produk sebagai tanggapan atas temuan tersebut. Which menguji 11 perangkat yang dibeli dari pasar online populer di Inggris. Mereka termasuk termasuk Qihoo, Ctronics dan Victure. Dari penelitian ditemukan bahwa di antara kekurangan yang paling umum adalah kebijakan kata sandi yang lemah dan kurangnya enkripsi data. Dua dari perangkat yang diuji dapat dimanipulasi untuk mencuri kata sandi jaringan dan kemudian meretas perangkat pintar lain di dalam rumah.Bel pintu pintar terlaris nomor satu Amazon Inggris saat ini adalah Victure Smart Video Doorbell. Namun alat ini ditemukan mengirim nama jaringan rumah dan kata sandi pengguna yang tidak terenkripsi ke server di Cina.Lisa Forte, mitra di Red Goat Cyber ​​Security, yang berspesialisasi dalam pengujian keamanan dunia maya, mengatakan konsumen mungkin secara tidak sengaja mengutamakan kenyamanan daripada keamanan. Menurutnya, secara umum, semakin nyaman sesuatu, semakin kurang aman.Semakin banyak perangkat terhubung yang dimiliki di rumah, semakin banyak pintu yang terbuka bagi penjahat dunia maya. Investigasi ini menyoroti betapa banyak merek yang tidak mengutamakan keamanan pelanggan mereka dan lebih menjual kenyamanan.Sumber : BBCSumber Foto : TechHiveIngin belajar Privasi secara GRATIS? Kunjungi Galery Privasi.

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Internet Sehat : Sebuah postingan media sosial dari akun yang terkait dengan Partai Komunis China telah memicu kontroversi karena tampak mengejek India atas krisis virus corona.Unggahan di situs Tiongkok, Weibo, menunjukkan gambar peluncuran roket di China bersama dengan foto jenazah korban Covid yang dikremasi di India. Teks di foto tersebut berbunyi: “Menyalakan api di Cina VS menyalakan api di India.”Postingan yang muncul pada Sabtu sore (dua hari yang lalu) itu telah dihapus.Postingan tersebut dilaporkan diterbitkan oleh akun milik badan penegak hukum resmi China, Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis yang memiliki jutaan pengikut di Weibo, situs microblogging populer di negara China.Pengguna yang menanggapi postingan tersebut, yang kemudian membagikannya dengan menggunakan screenshot aslinya, menulis bahwa hal tersebut tidak pantas dan bahwa China harus menyatakan simpati untuk India.Unggahan Weibo muncul sehari setelah Presiden China Xi Jinping mengirim pesan belasungkawa kepada Perdana Menteri India Narendra Modi atas krisis Covid-19 yang semakin mendalam di negara itu. Xi mengatakan China bersedia untuk meningkatkan kerja sama dengan India dan memberikan bantuan tambahan jika diperlukan.India sedang berjuang untuk mengatasi gelombang kedua virus corona yang menghancurkan, dengan rumah sakit berjuang untuk merawat pasien di tengah kekurangan tempat tidur dan oksigen medis yang kronis. Pada hari Minggu, India mencatat jumlah kematian akibat virus corona harian sebanyak 3.689, jumlah tertinggi sejak pandemi dimulai. Hal tersebut terjadi sehari setelah negara itu menjadi yang pertama yang mencatat lebih dari 400.000 kasus baru dalam periode 24 jam.Sumber : BBC

Cina

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Ejek Krisis Virus Corona India, Postingan di China Weibo Tuai Kontroversi

Ejek Krisis Virus Corona India, Postingan di China Weibo Tuai Kontroversi

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi