hari Jumat

Internet Sehat : Sebuah universitas di California yang hanya didedikasikan untuk penelitian kesehatan masyarakat telah membayar tebusan 1,14 juta dolar AS kepada geng kriminal dengan harapan mendapatkan kembali akses ke data mereka.University of California San Francisco (UCSF) membayar tebusan dengan harapan bahwa kelompok Netwalker akan mengirimkan mereka sebuah utilitas dekripsi untuk file-file yang dienkripsi secara ilegal, yang disebut sebagai dat penting untuk beberapa pekerjaan akademik yang dilakukan.Seorang negosiator yang bertindak atas nama UCSF dikatakan telah membuka penawaran untuk dekripsi di 780.000 dollar AS. UCSF mengatakan penjahat telah mengenkripsi sejumlah server di School of Medicine pada tangga 1 Juni 2020 dan mengatakan pada hari Jumat minggu lalu bahwa pihaknya bekerja dengan para ahli dari luar untuk memulihkan server yang terpengaruh. Sementara ini universitas tersebut sedang melakukan penelitian tentang COVID-19. Dalam sebuah sebuah pernyataan publik universitas tersebut mengatakan bahwa serangan itu tidak memengaruhi proyek tersebut.Juga dicatat bahwa catatan medis pasien dan perawatan pasien tidak terpengaruh – universitas memiliki rumah sakit pendidikan terlampir, San Francisco Medical Center.Peneliti Infosec, Brett Callow mengatakan bahwa Netwalker adalah salah satu geng yang tidak bergabung dengan deklarasi sebelumnya yang lebih etis yang berjanji untuk menghindari lembaga yang memerangi pandemi coronavirus.Sumber: The Register

University of California Bayar Ransomware 1,14 Juta Dollar AS

Internet Sehat : Amazon mengatakan bahwa email yang dikirim kepada karyawan Amazon yang meminta mereka untuk menghapus aplikasi berbagi video TikTok dari perangkat seluler apa pun yang dapat mengakses email perusahaan dikirim karena kesalahan.Sebelumnya, memo internal yang dikirim ke karyawan Amazon pada hari Jumat minggu mengatakan bahwa karyawan harus menghapus aplikasi TikTok karena risiko keamanan. Aplikasi TikTok yang dimiliki oleh sebuah perusahaan China, telah mendapat sorotan karena khawatir bisa berbagi data dengan pemerintah China.Juru bicara Amazon mengatakan bahwa e-mail yang dikirim kepada beberapa karyawan dikirim karena kesalahan. Tidak ada perubahan pada kebijakan Amazon saat ini sehubungan dengan TikTok. TikTok mengatakan bahwa mereka tidak menerima komunikasi dari Amazon sebelum email yang meminta karyawan Amazon untuk menghapus aplikasi TikTok dikirimkan.Sumber: BBC

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Internet Sehat : Facebook telah menghapus akun pribadi rapper Wiley setelah ia berbagi posting kasar yang ditujukan pada kritikus postingan anti-semit yang dilakukannya. Berbagai kritik terhadap Wiley muncul setelah ia mengomel anti-Semit di Twitter pada hari Jumat minggu lalu.Dia secara khusus menyebut selebritis Yahudi, termasuk Lord Alan Sugar, komedian David Baddiel dan presenter BBC Emma Barnett. Seorang juru bicara Facebook mengatakan akun Wiley telah dihapus karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan Facebook. Akun Wiley awalnya ditangguhkan, namun kemudian profilnya di Facebook dan Instagram dihapus secara permanen.Posting yang dilakukan Wiley tersebut bertujuan untuk melecehkan selebritis Yahudi yang telah menyatakan kekecewaan mereka terhadap tweet Wiley. Beberapa posnya menyebutkan Golders Green, sebuah lingkungan di London dengan komunitas besar Yahudi.Sejumlah komentar di Facebook Wiley juga termasuk penyalahgunaan anti-Semit. Komentar terakhir dibagikan di profil pribadi Facebook Wiley dan bukan halaman penggemar resminya juga telah dihapus. Meskipun mereka memiliki keterlibatan yang relatif sedikit, masing-masing kurang dari 100 LIKE dan komentar postingan tersebut terlihat oleh publik.Beberapa tweet Wiley diturunkan dan akun Twitter-nya untuk sementara ditangguhkan setelah ia melakukan omelan anti-Semit pada hari Jumat. Sejumlah pengguna terkemuka menyerukan boikot 48 jam dari Twitter yang dimulai Senin, mengatakan bahwa jejaring sosial itu tidak mengambil tindakan cukup cepat dan seharusnya secara permanen melarang Wiley.Sumber : BBC

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Internet Sehat : Facebook dilaporkan telah mematuhi perintah Mahkamah Agung Brasil untuk memblokir selusin sekutu teratas Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro. Kelompok tersebut dituduh menyebarkan berita palsu terhadap hakim.Namun, raksasa media sosial Facebook mengatakan perintah tersebut merupakan ancaman terhadap kebebasan berbicara dan mengatakan akan mengajukan banding terhadap perintah tersebut.Sebelumnya, diktahui bahwa platform Facebook telah digunakan untuk menyerukan kudeta militer untuk menutup Kongres dan Mahkamah Agung.Pada bulan Mei seorang hakim memerintahkan Facebook untuk memblokir 12 akun dan Twitter 16 akun lainnya. Pada hari Jumat minggu lalu, Mahkamah Agung Brasil mendenda Facebook 1,92 juta reais (sekitar 368.000 dollar AS) karena menolak memblokir akses akun ke seluruh dunia. Facebook hanya setuju untuk memblokir akses ke akun yang dapat diakses dari Brasil. Bila Facebook gagal mematuhi perintah tersebut, maka mereka akan didenda 100.000 reais untuk setiap hari.Namun, Tidak jelas apakah Twitter juga didenda. Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perintah tersebut ekstrem, bertentangan dengan hukum dan yurisdiksi di seluruh dunia. Namun, mengingat ancaman pertanggungjawaban pidana kepada karyawan lokal, pada titik ini Facebook tidak melihat alternatif lain selain mematuhi keputusan dengan memblokir akun secara global, sementara mengajukan banding ke Mahkamah Agung.Di antara akun-akun yang diblokir adalah akun Roberto Jefferson, pemimpin sebuah partai yang setia kepada presiden, dan Luciano Hang, salah satu pengusaha terkenal Brasil.Sumber : BBC

Facebook Patuhi Perintah Pengadilan, Blokir Pendukung Bolsonaro

Internet Sehat : Single terbaru dari BTS, boy band Korea Selatan Dynamite, telah memecahkan rekor YouTube dan tampaknya akan menjadi single nomor satu Inggris pada hari Jumat besok. Video berwarna pastel dan penuh tarian itu ditonton 101,1 juta kali dalam 24 jam setelah dirilis pada Jumat lalu.Jumlah view tersebut melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh sesama band K-Pop Blackpink dengan lagunya How You Like That mengumpulkan 86,3 juta penayangan dalam 24 jam di bulan Juni. Dynamite juga merupakan video pertama yang mencapai 100 juta penayangan dalam satu hari.Lebih dari tiga juta penggemar menonton pemutaran perdana klip tersebut hampir dua kali lipat dari rekor sebelumnya, juga dipegang oleh How You Like That Blackpink.Dynamite adalah single pertama dari BTS yang dinyanyikan seluruhnya dalam bahasa Inggris, dan band mengatakan mereka ingin menyampaikan getaran positif, energi, harapan, cinta, kemurnian, semuanya. Lagu pop-disko yang berkilauan ini ditulis oleh David Stewart dan Jessica Agombar, yang baru-baru ini bekerja sama untuk lagu hit Jonas Brothers, What a Man Gotta Do. Lagu ini telah menduduki puncak tangga lagu unduhan iTunes di 104 negara.Menurut Official Chart Company, Dynamite mencatatkan 1,7 juta streaming di Inggris dalam 48 jam pertama, dan saat ini mencapai 1.700 penjualan tangga lagu di depan Head &amp; Heart top chart milik Joel Corry &amp; MNEK. Namun, lagu tersebut sejauh ini gagal menembus 10 Besar Spotify Inggris.Sumber : BBC

BTSs Dynamite Pecahkan Rekor YouTube, 101 Juta View dalam 24 Jam

Internet Sehat : Produsen helikopter, Kopter telah menjadi korban serangan ransomware setelah peretas menerobos jaringan internal dan mengenkripsi file perusahaan tersebut. Kopter menolak untuk terlibat dengan peretas sehingga geng ransomware mempublikasikan beberapa file perusahaan di internet.Banyak grup ransomware mengunggah dan berbagi data korban di situs kebocoran khusus sebagai bagian dari taktik mereka untuk menekan perusahaan yang diretas agar mereka datang ke meja perundingan atau memaksa mereka membayar tuntutan tebusan yang besar.Data Kopter telah dipublikasikan di blog yang di-hosting di dark web dan dioperasikan oleh geng ransomware LockBit. File yang dibagikan di situs ini mencakup dokumen bisnis, proyek internal, dan berbagai standar industri kedirgantaraan dan pertahanan.Dalam sebuah email, operator ransomware LockBit mengatakan bahwa mereka menyerang jaringan Kopter minggu lalu dengan mengeksploitasi alat VPN yang menggunakan kata sandi lemah dan tidak mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA).Geng LockBit juga mengatakan mereka mengoperasikan portal web di dark web tempat mereka menunjukkan detail kepada perusahaan yang diretas tentang serangan itu, termasuk permintaan tebusan. Operator LockBit mengatakan seseorang dari Kopter mengakses halaman tebusan, tetapi perusahaan tidak terlibat dengan mereka di jendela obrolan yang disediakan untuk perusahaan yang diretas.Kopter belum secara terbuka mengungkapkan pelanggaran keamanan di situs webnya atau melalui kabel bisnis. Seorang juru bicara Kopter tidak membalas email yang meminta komentar tentang serangan ransomware. Panggilan telepon yang dilakukan pada hari Jumat juga tetap tidak terjawab.Perusahaan yang berbasis di Swiss ini didirikan pada tahun 2007 dan dikenal dengan lini helikopter sipil kelas kecil dan menengah.Sumber : ZDNetMari belajar Privasi gratis di Galeri Privasi.

Produsen Helikopter, Kopter Diserang Ransomware

Internet Sehat : Polisi Belanda telah menangkap dua orang karena diduga menjual data dari sistem COVID-19 Kementerian Kesehatan Belanda di bawah tanah pada hari Jumat minggu lalu.Penangkapan terjadi setelah investigasi oleh reporter RTL Nieuws Daniel Verlaan yang menemukan iklan untuk data warga Belanda secara online, diiklankan di aplikasi pesan instan seperti Telegram, Snapchat, dan Wickr. Iklan tersebut terdiri dari foto-foto dari data yang muncul di layar komputer dari satu atau lebih warga negara Belanda.Reporter tersebut mengatakan dia melacak tangkapn layar tersebut ke dua sistem IT yang digunakan oleh Dutch Municipal Health Service (GGD), yaitu CoronIT, yang berisi rincian tentang warga Belanda yang mengikuti tes COVID-19 dan HPzone Light, salah satu kontak sistem penelusuran DDG.Verlaan mengatakan bahwa data tersebut telah dijual online selama berbulan-bulan dengan harga mulai dari 30 hingga 50 euro per orang. Pembeli akan menerima detail seperti alamat rumah, email, nomor telepon, tanggal lahir, dan nomor BSN (nomor jaminan sosial Belanda).Dalam siaran pers, polisi Belanda mengatakan mereka memulai penyelidikan minggu lalu ketika mereka mengetahui iklan tersebut dan menangkap dua tersangka dalam waktu 24 jam setelah pengaduan.Kedua pria itu ditangkap di Amsterdam pada hari Jumat dan diidentifikasi sebagai pria berusia 21 tahun dari kota Heiloo dan pria berusia 23 tahun dari kota Alblasserdam. Rumah mereka juga digeledah dan komputer mereka disita oleh polisi.Menurut Verlaan, kedua tersangka bekerja di pusat panggilan DDG, di mana mereka memiliki akses ke sistem dan database resmi COVID-19 pemerintah Belanda. Nama kedua tersangka, yang dijadwalkan hadir di pengadilan tidak dirilis karena bertentangan dengan hukum Belanda.Sumber : ZDNet

Data Pasien Covid-19 Belanda Dijual di Bawah Tanah

Internet Sehat : YouTube secara resmi telah menghentikan sementara kemampuan untuk menghasilkan uang lewat iklan saluran beauty influencer James Charles. Awal bulan ini, James Charles mengaku mengirim pesan seksual eksplisit kepada dua anak laki-laki berusia 16 tahun.YouTube mengonfirmasi bahwa pemuda berusia 21 tahun tersebut telah dihapus sementara dari Program Kemitraan mereka. Program ini memungkinkan para YouTuber untuk memonetisasi konten mereka. YouTube tidak mengatakan berapa lama salurannya akan didemonetisasi.Seorang juru bicara YouTube mengatakan bahwa perusahaan menerapkan kebijakan creator responsibility yang menyatakan bahwa jika YouTube melihat perilaku pembuat konten di dalam dan / atau di luar platform merugikan pengguna, komunitas, karyawan, atau ekosistem YouTube, YouTube dapat mengambil tindakan untuk melindungi komunitas. YouTube merupakan perusahaan kedua yang mengevaluasi kembali kemitraannya dengan James Charles. Pada hari Jumat minggu lalu, Charles dan perusahaan kosmetik Morphe mengumumkan akhir dari kemitraan mereka. Menurut pernyataan yang dibagikan Charles kepada 7,8 juta pengikutnya di Twitter, kedua belah pihak setuju untuk menghentikan kolaborasi mereka.Awal bulan ini, Charles membagikan video berjudul holding myself accountable kepada 25,5 juta pengikutnya di YouTube. Dalam video tersebut ia mengakui dua insiden, satu tahun lalu dan satu lagi baru-baru ini di mana, ia menyadari bahwa orang yang bertukar pesan dengannya masih di bawah umur. Video tersebut telah dilihat lebih dari 8,5 juta kali.YouTube sebelumnya juga telah mendemonetisasi akun David Dobrik, salah satu penerima teratas situs web tersebut menyusul tuduhan pemerkosaan oleh mantan rekannya. Dobrik membantah melakukan kesalahan. Pada 2019, YouTube menghapus saluran penyanyi Austin Jones, setelah dia mengaku bertukar gambar dan video seksual eksplisit dengan gadis di bawah umur.Sumber : BBC

YouTube Demonetisasi Saluran Beauty Influencer James Charles

Internet Sehat : Twitter telah menghapus lebih dari 50 tweet yang mengkritik pemerintah India dalam menangani pandemi virus Corona. Twitter melakukannya atas permintaan pemerintah India. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh situs berita India MediaNama. Pemerintah India mengirim Twitter perintah darurat pada hari Jumat untuk menyensor 52 tweet, menurut pemberitahuan pengungkapan di database Lumen. Akun yang disensor termasuk anggota Parlemen India, dua pembuat film, seorang aktor, dan seorang menteri negara bagian Benggala Barat.Seorang juru bicara Twitter mengatakan dalam email bahwa perusahaan mungkin membuat tweet tertentu tidak dapat dilihat oleh orang-orang di India jika tweet tersebut melanggar hukum setempat. Twitter mengatakan pihaknya memberi tahu pemegang akun sebelum menahan konten untuk membuat mereka sadar bahwa tindakan itu diambil sebagai tanggapan atas permintaan hukum dari pemerintah India.Saat Twitter menerima permintaan hukum yang valid, Twitter meninjaunya berdasarkan Peraturan Twitter dan hukum setempat. Jika konten melanggar Peraturan Twitter, konten tersebut akan dihapus dari layanan. Jika ditetapkan sebagai ilegal di yurisdiksi tertentu, tetapi tidak melanggar Peraturan Twitter, Twitter dapat menahan akses ke konten hanya di India. Dalam semua kasus, Twitter memberi tahu pemegang akun secara langsung sehingga mereka tahu bahwa Twitter telah menerima perintah hukum yang berkaitan dengan akun mereka.Ini bukan pertama kalinya Twitter tunduk pada tekanan dari pemerintah India. Selama protes oleh petani pada bulan Februari, Twitter secara permanen memblokir lebih dari 500 akun dan menghapus akun lainnya agar tidak terlihat di India. Pemerintah India mengeluarkan pemberitahuan ketidakpatuhan kepada Twitter yang bisa berarti hukuman penjara bagi karyawan Twitter di India jika perusahaan menolak untuk menuruti kemauan pemerintah India. Di antara akun yang ditangguhkan pada bulan Februari adalah majalah berita India The Caravan (yang kemudian diaktifkan kembali):Hukum India membatasi publikasi materi yang oleh pemerintah dianggap mencemarkan nama baik atau yang dapat memicu kekerasan. Menurut pemberitahuan Lumen, salah satu tweet yang disensor di India (tetapi masih terlihat di luar negeri) adalah dari menteri negara bagian Benggala Barat Moloy Ghatak, menuduh Perdana Menteri Narendra Modi meremehkan keseriusan pandemi virus corona.India berada di tengah gelombang kedua kasus COVID-19, yang membuat ventilator, obat-obatan, dan oksigen menjadi langka. Menurut pusat sumber virus korona Johns Hopkins, India melaporkan 346.786 kasus baru virus korona pada hari Jumat minggu lalu, rekor tertinggi baru dan 2.624 kematian, juga rekor baru. Kurang dari 1,5 persen populasi negara itu telah divaksinasi secara penuh.Sumber : The Verge

hari Jumat

University of California Bayar Ransomware 1,14 Juta Dollar AS

University of California Bayar Ransomware 1,14 Juta Dollar AS

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Facebook Patuhi Perintah Pengadilan, Blokir Pendukung Bolsonaro

Facebook Patuhi Perintah Pengadilan, Blokir Pendukung Bolsonaro

BTSs Dynamite Pecahkan Rekor YouTube, 101 Juta View dalam 24 Jam

BTSs Dynamite Pecahkan Rekor YouTube, 101 Juta View dalam 24 Jam

Produsen Helikopter, Kopter Diserang Ransomware

Produsen Helikopter, Kopter Diserang Ransomware

Data Pasien Covid-19 Belanda Dijual di Bawah Tanah

Data Pasien Covid-19 Belanda Dijual di Bawah Tanah

YouTube Demonetisasi Saluran Beauty Influencer James Charles

YouTube Demonetisasi Saluran Beauty Influencer James Charles

Twitter Sensor Tweet Penanganan Pandemi Covid-19 atas Permintaan Pemerintah India

Twitter Sensor Tweet Penanganan Pandemi Covid-19 atas Permintaan Pemerintah India

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi