latin

Internet Sehat : Kelompok perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Brazil, Embraer, telah menjadi sasaran serangan dunia maya yang memengaruhi operasi perusahaan tersebut.Menurut pernyataan yang dirilis oleh perusahaan global tersebut pada Senin (30/11) serangan tersebut mengakibatkan pengungkapan data yang diduga dikaitkan dengan perusahaan.Insiden tersebut dilaporkan lima hari setelah terjadi ke Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil. Undang-undang Brasil mengharuskan pelaporan masalah segera seperti serangan dunia maya.Serangan dunia maya diidentifikasi pada 25 November 2020. Serangan ini mengakibatkan akses ke lingkungan sistem tunggal perusahaan tidak tersedia, menurut pernyataan Embraer. Sebagai akibat dari serangan tersebut, sistem internal mengalami gangguan sebagian dan sementara, yang berdampak sementara pada beberapa operasi.Menurut surat kabar Brasil O Globo, insiden yang dimaksud adalah serangan ransomware, yang memerlukan penonaktifan sebagian besar server yang dioperasikan oleh perusahaan, yang saat ini beroperasi di bawah rencana darurat, dengan keamanan yang ditingkatkan.Insiden Embraer ini menyusul insiden keamanan besar lainnya di negara Amerika Latin, yaitu Pengadilan Tinggi Brasil dihantam serangan siber besar-besaran bulan lalu yang mengganggu operasi selama lebih dari dua minggu.Sumber : ZDNetMari belajar Privasi di Galeri Privasi.

Embraer Brazil Dilanda Serangan Siber

Internet Sehat : Remaja dan orang dewasa di 18 negara mengatakan persepsi kesopanan online telah memburuk satu tahun setelah pandemi global, dengan responden di Polandia, Filipina, Italia, Jerman, dan Hongaria melaporkan sentimen negatif turun paling tajam. Fakta ini diungkap oleh penelitian terbaru Microsoft.Responden di 82% dari 22 negara yang disurvei mengatakan kesopanan online lebih buruk satu tahun di masa pandemi Covid-19, sementara hanya satu negara, yaitu Kolombia yang melaporkan kesopanan online positif bersih setelah satu tahun pembatasan global tinggal di rumah diberlakukan. Temuan terbaru ini mengikuti hasil yang lebih beragam tentang keadaan kesopanan online selama bulan-bulan awal pandemi pada tahun 2020. Tahun lalu, responden di kawasan Asia-Pasifik, misalnya, melaporkan peningkatan dalam interaksi online yang lebih sopan, sementara mereka yang berbahasa Latin Amerika mengatakan kesopanan digital memburuk yang disebabkan oleh meningkatnya penyebaran informasi palsu dan menyesatkan. Studi terbaru ini, Civility, Safety and Interaction Online 2021, mensurvei remaja berusia 13-17 dan orang dewasa berusia 18-74 tentang paparan mereka terhadap 21 risiko online di empat kategori, yaitu perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi. Survei tahun ini menandai tahun keenam berturut-turut penelitian kesopanan digital Microsoft dan didasarkan pada studi serupa di masing-masing dari lima tahun terakhir, yang dilakukan di berbagai negara.Sebanyak 11.067 orang berpartisipasi dalam jajak pendapat tahun ini, dan Microsoft telah mensurvei hampir 70.000 orang sejak awal penelitian ini. Hasil lengkap, termasuk rilis Microsoft Digital Civility Index (DCI) 2021, akan tersedia pada Hari Internet Aman internasional 2022 pada 8 Februari 2022. DCI adalah ukuran tone dan tenor waktu interaksi online seperti yang dilaporkan oleh konsumen di semua 22 geografi. Berkat interaksi online yang bertanggung jawab oleh remaja khususnya, indeks tahun 2020 bangkit kembali ke 67 dari 70 pada tahun 2019 yang menunjukkan tingkat persepsi ketidaksopanan online tertinggi di antara responden sejak survei ini dimulai.Pada tahun 2021, kurang dari dua dari 10 responden (17%) secara global mengatakan kesopanan online meningkat sebagai akibat dari Covid-19, sementara 30% mengatakan memburuk. Persentase tersebut dibandingkan dengan 26% dan 22%, masing-masing tahun lalu yang dapat disimpulkan bahwa selama pandemi Covid-19 tingkat kesopanan warganet global terus menurun.Sumber : https://blogs.microsoft.com/

Pandemi Covid-19 : Tingkat Kesopanan Warganet Global Menurun Drastis

Internet Sehat : Olympus, perusahaan teknologi medis terkemuka, terpaksa menghentikan sistem TI di Amerika (AS, Kanada, dan Amerika Latin) menyusul serangan siber yang melanda jaringannya pada Minggu, 10 Oktober 2021 yang lalu.Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan dua hari setelah serangan, Olympus mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan segera memobilisasi tim respons khusus termasuk ahli forensik dan saat ini bekerja dengan prioritas tertinggi untuk menyelesaikan masalah tersebut.Sebagai bagian dari penyelidikan dan pertahanan Olympus telah menangguhkan sistem yang terpengaruh dan telah memberi tahu mitra eksternal yang relevan. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa insiden itu terjadi di Amerika tanpa dampak yang diketahui ke wilayah lain.Olympus tidak mengungkapkan apakah data pelanggan atau perusahaan diakses atau dicuri selama potensi insiden keamanan siber, tetapi mengatakan bahwa mereka akan memberikan informasi baru mengenai serangan itu segera setelah tersedia.Seorang juru bicara Olympus mengatakan bahwa perusahaan tidak menemukan bukti kehilangan data selama penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai insiden ini.Insiden ini mengikuti serangan ransomware yang menghantam sistem TI EMEA (Eropa, Timur Tengah, Afrika) Olympus pada awal September. Meskipun Olympus tidak membagikan info apa pun tentang identitas penyerang, catatan tebusan yang ditemukan pada sistem yang terkena dampak mengungkapkan bahwa operator ransomware BlackMatter mengoordinasikan serangan tersebut. Catatan tebusan yang sama juga menunjuk ke situs web Tor yang digunakan kelompok BlackMatter di masa lalu untuk berkomunikasi dengan korban mereka.Meskipun Olympus, sekali lagi, tidak mengungkapkan banyak detail tentang sifat serangan yang menyerang sistem TI Amerika, geng ransomware diketahui melakukan serangan mereka selama akhir pekan dan hari libur untuk menunda deteksi.Sumber : Bleeping Computer

Sistem TI Olympus AS terkena Serangan Siber

Internet Sehat : Lima perusahaan Inggris secara kolektif membayar denda 405.000 poundsterling dari pengawas data Inggris (ICO) karena melakukan total 750.000 panggilan pemasaran yang tidak diinginkan yang menargetkan orang tua yang rentan.Kantor Komisaris Informasi (ICO) diperingatkan tentang quintet’s dodgy dealings setelah menerima keluhan dari publik dan informasi dari Action Fraud, Trading Standards, kelompok hak konsumen Which? dan penyedia layanan pemblokir panggilan trueCall.Semua panggilan dilakukan ke orang-orang yang terdaftar di Telephone Preference Service (TPS), artinya adalah ilegal bagi pemasar untuk menelepon nomor-nomor itu kecuali jika ada persetujuan khusus.Bisnis yang melanggar adalah menjual produk atau layanan asuransi untuk white products dan peralatan rumah tangga lainnya. Beberapa sengaja menargetkan orang tua dengan cara membeli daftar pemasaran yang berisi data orang berusia 60 tahun ke atas.Perusahaan yang didenda termasuk Domestic Support Ltd yang berbasis di West Sussex yang didenda 80.000 poundsterling untuk 69.133 panggilan pemasaran yang tidak diinginkan antara Januari dan Juli 2020. Keluhan menyatakan bahwa panggilan menggunakan beberapa nama dagang yang juga ilegal.Home Sure Solutions di East Sussex dikenai denda 100.000 poundsterling untuk 229.483 panggilan pada Juni 2020. Perusahaan ini dengan sengaja mencari orang berusia di atas 60 tahun dengan nomor telepon rumah, dan membeli data pribadi tanpa melakukan uji tuntas dengan cara pengumpulannya.Di antara yang lainnya adalah Seaview Brokers, juga dari West Sussex, yang melakukan 4.737 panggilan ke anggota TPS pada Juni 2020. Seaview Brokers didenda £15.000 setelah membeli daftar data tanpa mencari bukti persetujuan untuk pemasaran langsung. UK Appliance Cover, yang berbasis di London, melakukan 39.167 panggilan dalam enam bulan hingga akhir 2020. ICO mengatakan keluhan yang diterima mengindikasikan bahwa mereka menargetkan orang-orang yang rentan untuk keuntungan finansial, penelepon agresif dan mengancam, dan ada tidak ada bukti bahwa layanan yang ditawarkan bahkan disediakan. Perusahaan tersebut didenda 100.000 poundtserling.Layanan Platinum Home Care Services Inggris, yang juga berlokasi di ibu kota Inggris, melakukan panggilan sebanyak 412.556 antara Maret dan Oktober 2020. Layanan ini juga membeli data khusus orang berusia antara 60 dan 80, dan didenda 100.000 poundsterling.ICO mengatakan bahwa menurut bukti yang dikumpulkan, perusahaan-perusahaan itu berkolusi atau menggunakan daftar pemasaran yang sama untuk mencapai sasaran mereka. Sumber : The Register

latin

Embraer Brazil Dilanda Serangan Siber

Embraer Brazil Dilanda Serangan Siber

Pandemi Covid-19 : Tingkat Kesopanan Warganet Global Menurun Drastis

Pandemi Covid-19 : Tingkat Kesopanan Warganet Global Menurun Drastis

Sistem TI Olympus AS terkena Serangan Siber

Sistem TI Olympus AS terkena Serangan Siber

Lakukan Panggilan Pemasaran yang Tidak Diinginkan, 5 Perusahaan Didenda ICO

Lakukan Panggilan Pemasaran yang Tidak Diinginkan, 5 Perusahaan Didenda ICO

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi