Microsoft Edge

Internet Sehat : Toko Web Chrome Google sekali lagi dikritik karena pengawasan yang buruk terhadap ekstensi yang berbahaya. Dalam sebuah posting blog minggu ini, AdGuard menuduh Google mengizinkan hampir 300 ekstensi yang melanggar kebijakan mereka untuk diunduh oleh lebih dari 80 juta pengguna. Menurut AdGuard, beberapa di antaranya kemungkinan dipalsukan oleh spammer dan Google tak melakukan apa pun hingga berminggu-minggu setelah diberi tahu.Ekstensi buruk terdiri dari pemblokir iklan palsu yang memasukkan iklan ke hasil penelusuran, bukan memblokirnya, pemblokir iklan palsu yang terlibat dalam penjejalan cookie untuk menipu pengiklan, dan ekstensi yang terlibat dalam penyalahgunaan terkait spam.Toko Web Chrome menampung lebih dari 200.000 ekstensi yang dapat ditambahkan untuk meningkatkan fungsionalitas browser Google Chrome, dan browser berbasis Chromium lainnya seperti Microsoft Edge dan Brave. Menurut Andrey Meshkov, salah satu pendiri dan CTO AdGuard, Google gagal dalam mengelola Toko Web Chrome dan menjaganya tetap aman.Sejak posting Meshkov diterbitkan, ekstensi yang meragukan telah dihapus, juru bicara Google mengatakan kepada The Register. Menurut Meshkov, butuh tiga minggu dan posting blog publik untuk membuat Google mengambil tindakan.Situasinya tampaknya tidak membaik. Pada bulan Januari, Google harus menutup sementara Toko Web Chrome untuk ekstensi berbayar baru setelah kampanye penipuan besar-besaran. Pada bulan Februari, Google menghapus 500 ekstensi Chrome yang ditandai oleh infosec pro.Pada bulan April, 49 ekstensi lainnya dihapus karena mencuri kredensial crypto, diikuti oleh 11 lainnya pada bulan Mei. Juga pada bulan April, seorang pengembang mencoba membuat Google melakukan sesuatu tentang ribuan ekstensi Chrome yang memanipulasi jumlah pemasangan mereka untuk meningkatkan kredibilitas mereka di antara pengguna potensial.Sumber : The RegisterSumber Foto : Neowin

Hati-hati Ekstensi Chrome Membawa Iklan Spam

Internet Sehat : Pengguna perangkat Android sekarang dapat memanfaatkan fitur Pemeriksaan Kata Sandi atau Password Checkup yang pertama kali diperkenalkan Google di browser web Chrome pada akhir 2019. Hal ini diumumkan Google kemarin.Di Android, fitur Password Checkup menjadi bagian dari mekanisme Autofill with Google yang digunakan OS untuk memilih teks dari cache dan mengisi formulir.Idenya adalah bahwa fitur Password Checkup akan mengambil kata sandi yang disimpan di pengelola kata sandi OS Android dan memeriksanya dengan basis data yang berisi miliaran catatan dari pelanggaran data publik dan melihat apakah kata sandi sebelumnya telah bocor secara online. Jika ya, peringatan akan ditampilkan kepada pengguna.Google mengatakan bahwa pengguna tidak perlu takut dengan mekanisme pemeriksaan sandi ini sebab tidak membagikan kredensial mereka dalam cleartext melalui jaringan, dan berfungsi sebagai berikut:Hanya hash terenkripsi dari kredensial yang meninggalkan perangkat (dua byte pertama dari hash dikirim tanpa terenkripsi ke partisi database).Server mengembalikan daftar hash terenkripsi dari kredensial yang dilanggar yang diketahui memiliki awalan yang sama.Penentuan sebenarnya tentang apakah kredensial telah dilanggar terjadi secara lokal di perangkat pengguna.Server (Google) tidak memiliki akses ke hash tak terenkripsi dari sandi pengguna dan klien (Pengguna) tidak memiliki akses ke daftar hash tak terenkripsi dari kredensial yang berpotensi dibobol.Fitur Pemeriksaan Kata Sandi atau Password Checkup diluncurkan hari ini untuk semua pengguna Android 9+. Untuk mengaktifkan fitur inii, pengguna harus memastikan Autofill with Google diaktifkan di perangkat mereka dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:Buka Setting.Ketuk Sistem&gt; Bahasa &amp; masukan&gt; LanjutanKetuk Layanan IsiOtomatisKetuk Google untuk memastikan pengaturan diaktifkanFitur pemeriksaan kata sandi serupa sudah ada di iOS 14 sejak musim panas lalu. Sebagian besar browser web juga memiliki fitur pemeriksaan pelanggaran kata sandi yang serupa selama bertahun-tahun, seperti yang ditemukan di Firefox, Chrome, Safari, dan Microsoft Edge.Sumber : ZDNetSumber Foto : Android Authority

Password Checkup Google Kini Hadir di Android

Internet Sehat : Windows 11 telah secara resmi menandatangani hukuman mati untuk Internet Explorer karena akan dinonaktifkan ketika pengguna meningkatkan ke sistem operasi terbaru.Sebagai bagian dari pengumuman Microsoft Windows 11, mereka juga mencantumkan fitur dan aplikasi yang akan dihapus ketika pengguna meningkatkan ke sistem operasi baru. Dalam pengumumannya, Microsoft menyatakan bahwa Internet Explorer akan dinonaktifkan di Windows 11 karena Microsoft Edge sekarang menyertakan fitur Mode IE.Pada bulan Mei, Microsoft mengumumkan bahwa Internet Explorer akan mencapai akhir dukungan pada 15 Juni 2022, untuk versi Windows 10 tertentu.Menurut Microsoft, Microsoft Edge memiliki mode Internet Explorer (IE mode) bawaan sehingga Anda dapat mengakses situs web dan aplikasi berbasis Internet Explorer lama langsung dari Microsoft Edge. Ketika Microsoft Edge sudah mampu memikul tanggung jawab ini dan lebih banyak lagi, aplikasi desktop Internet Explorer 11 akan dihentikan dan tidak lagi didukung pada 15 Juni 2022, untuk versi Windows 10 tertentu.Pengguna Windows yang masih membutuhkan Internet Explorer untuk aplikasi web lawas dapat menggunakan fitur Microsoft Edge IE Mode yang membuka situs web di mesin rendering lawas agar berfungsi dengan benar. Pengguna akan tahu bahwa mereka berada dalam Mode IE karena ikon Internet Explorer kecil akan muncul di bilah alamat situs.Sekarang Windows 11 menonaktifkan Internet Explorer dan Microsoft Edge menyertakan Mode IE, tidak jelas apakah Microsoft akan mempercepat penghentian di Windows 10 juga. Karena mereka akan terus mendukung Windows 10 untuk perusahaan, mereka kemungkinan akan terus mendukung Internet Explorer pada OS tersebut hingga Windows 10 mencapai akhir masa pakainya.Namun, karena Microsoft telah menghapus IE di Windows 11, mereka telah menunjukkan bahwa mereka telah selesai dengan browser kuno dan tidak memiliki niat untuk mendukungnya lebih lama dari yang mereka butuhkan.Sumber : Bleeping ComputerSumber Foto : In The Cloud 247

Internet Explorer akan Dinonaktifkan di Windows 11

Internet Sehat : Browser web yang berfokus pada privasi, Brave terus berkembang pesat dan saat ini telah mencapai 50 juta pengguna aktif bulanan untuk pertama kalinya pada tahun 2021.Brave didasarkan pada Chromium dan hadir dengan hampir semua fitur yang tersedia di browser populer seperti Chrome atau Microsoft Edge.Hal yang membuat browser Brave menonjol adalah mereka tidak melacak pencarian pengguna atau membagikan data pribadi atau identitas apa pun dengan perusahaan pihak ketiga seperti Google atau Microsoft.Dengan meningkatnya laporan pelanggaran data dan pelacakan online, pengguna internet semakin khawatir tentang bagaimana data mereka digunakan secara online dan ini telah berkontribusi pada pertumbuhan Brave dan DuckDuckGo.Brave telah melihat pertumbuhan besar dari tahun ke tahun dan perusahaan mengatakan mereka menggandakan jumlah pengguna aktif bulanan untuk tahun kelima berturut-turut.Brave mengatakan pengguna aktif bulanannya telah meningkat menjadi 50 juta dari 24 juta dalam setahun. Selain itu, Brave juga mencatat lebih dari 15,5 juta pengguna aktif setiap hari dan browser selulernya kini telah diunduh lebih dari 10 juta kali.Brendan Eich, CEO dan salah satu pendiri Brave dalam sebuah posting blog mengatakan bahwa melewati 50 juta pengguna adalah pencapaian luar biasa bagi perusahaan. Ini juga merupakan konfirmasi kuat dari gerakan global yang sedang berlangsung yang dipimpin oleh pengguna yang mencari alternatif untuk ekonomi pengawasan.Pertumbuhan kuat Brave juga menguntungkan ekosistem iklannya. Menurut perusahaan, sekarang ada 1,3 juta kreator terverifikasi, naik 30% tahun ini di YouTube, Twitter, Twitch, dan banyak lagi. Platform iklan Brave, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan BAT, telah berkembang pesat dan pendapatan telah tumbuh 4x lipat selama 12 bulan terakhir.Sumber : Bleeping ComputerSumber Foto : Brave

Microsoft Edge

Hati-hati Ekstensi Chrome Membawa Iklan Spam

Hati-hati Ekstensi Chrome Membawa Iklan Spam

Password Checkup Google Kini Hadir di Android

Password Checkup Google Kini Hadir di Android

Internet Explorer akan Dinonaktifkan di Windows 11

Internet Explorer akan Dinonaktifkan di Windows 11

Browser Fokus Privasi Brave Alami Pertumbuhan Besar di Tahun 2021

Browser Fokus Privasi Brave Alami Pertumbuhan Besar di Tahun 2021

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi