selebritis

Internet Sehat : Penjahat Ransomware yang mengklaim telah menyedot dokumen rahasia tentang Nicki Minaj, Mariah Carey, dan Lebron James dari sebuah firma hukum Amerika mengancam akan melelang informasi tersebut.Geng ransomware REvil menyatakan akan menjual dokumen-dokumen tersebut yang menurut mereka telah disedot dari sistem komputer pengacara showbiz Amerika Allen Grubman. Data curian yang tidak ditentukan terkait Nicki Minaj dan Mariah Carey, bersama dengan atlet bola basket Lebron James akan siap untuk dilelang pada 1 Juli, dengan harga penawaran 600.000 dollar AS menurut pernyataan yang diposting ke blog yang disembunyi di perambaan Tor.Sebuah pos yang mengiklankan pelelangan data tersedbut dipenuhi dengan klaim mengerikan bahwa data itu akan mengungkapkan uang besar dan manipulasi sosial, hal yang terjadi di balik layar dan skandal seksual, narkoba dan pengkhianatan, serta suap oleh Partai Demokrat.Brett Callow dari Infosec biz Emsisoft mengatakan kepada bahwa adanya penundaan waktu antara peretasan awal dan pengumuman lelang mungkin merupakan upaya oleh geng untuk membangun antisipasi untuk penjualan di pasar kriminal.Menurutnya, penjahat ini kemungkinan memiliki setidaknya beberapa informasi yang mereka klaim. Namun, klaim skandal seks dan politik bisa sepenuhnya palsu dan dibuat hanya untuk tujuan menciptakan perang penawaran.Jika salah satu dari tiga selebritis itu tidak ingin urusan mereka dengan pengacara mereka diumumkan ke publik, geng penjahat dengan murah hati menawarkan untuk menjual kembali seluruh file data ke ketiga selebritis tersebut seharga 42 juta dollar AS.Sumber: The RegisterSumber Foto: Kaspersky

Penjahat Ransomware Jual File Rahasia Para Selebritis

Internet Sehat : Facebook telah menghapus akun pribadi rapper Wiley setelah ia berbagi posting kasar yang ditujukan pada kritikus postingan anti-semit yang dilakukannya. Berbagai kritik terhadap Wiley muncul setelah ia mengomel anti-Semit di Twitter pada hari Jumat minggu lalu.Dia secara khusus menyebut selebritis Yahudi, termasuk Lord Alan Sugar, komedian David Baddiel dan presenter BBC Emma Barnett. Seorang juru bicara Facebook mengatakan akun Wiley telah dihapus karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan Facebook. Akun Wiley awalnya ditangguhkan, namun kemudian profilnya di Facebook dan Instagram dihapus secara permanen.Posting yang dilakukan Wiley tersebut bertujuan untuk melecehkan selebritis Yahudi yang telah menyatakan kekecewaan mereka terhadap tweet Wiley. Beberapa posnya menyebutkan Golders Green, sebuah lingkungan di London dengan komunitas besar Yahudi.Sejumlah komentar di Facebook Wiley juga termasuk penyalahgunaan anti-Semit. Komentar terakhir dibagikan di profil pribadi Facebook Wiley dan bukan halaman penggemar resminya juga telah dihapus. Meskipun mereka memiliki keterlibatan yang relatif sedikit, masing-masing kurang dari 100 LIKE dan komentar postingan tersebut terlihat oleh publik.Beberapa tweet Wiley diturunkan dan akun Twitter-nya untuk sementara ditangguhkan setelah ia melakukan omelan anti-Semit pada hari Jumat. Sejumlah pengguna terkemuka menyerukan boikot 48 jam dari Twitter yang dimulai Senin, mengatakan bahwa jejaring sosial itu tidak mengambil tindakan cukup cepat dan seharusnya secara permanen melarang Wiley.Sumber : BBC

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Internet Sehat : Martin Lewis dan Sir Richard Branson merupakan selebritis yang namanya paling sering digunakan dalam penipuan fake endorsement. Hal ini diungkapkan oleh sebuah laporan terbaru NSSC. National Cyber ​​Security Center (NCSC) menghapus lebih dari 730.000 situs web yang menjalankan trik tersebut pada tahun 2020.Lewis, pendiri situs Money Saving Expert, mengatakan bahwa seluruh masalah ini membuatnya muak. Para ahli di badan cyber, yang merupakan bagian dari badan intelijen GCHQ, mengatakan ini adalah masalah yang terus berkembang.Penipuan fake endorsement merupakan penipuan dengan cara membuat artikel berita palsu yang mengklaim bahwa selebriti mendukung skema investasi baru. Artikel-artikel tersebut disebarkan melalui kampanye email massal, teks SMS, atau iklan di media sosial. Artikel tersebut berisi tautan ke situs web yang mendorong para korban untuk berinvestasi dalam program-program yang tidak bermoral.Meskipun tema serangan ini seringkali adalah cryptocurrency, pada dasarnya dapat digunakan untuk mempromosikan semua jenis peluang investasi palsu.Lewis mengatakan penipuan tersebut sebagai sanjungan terburuk yang pernah ia alami. Pencuri dan penipu ini menghilangkan reputasi atas kepercayaan yang telah dibangun dengan mencoba membantu dan melindungi konsumen untuk kemudian mencuri uang dari orang-orang yang rentan.NCSC mengatakan mulai mengambil tindakan terhadap situs web tersebut pada April 2020, dan pada akhir tahun kalender telah menghapus 286.322 kampanye terpisah di 731.080 URL. Badan siber tersebut mengatakan bahwa penipuan yang relatif baru adalah masalah global.Korban di Inggris Raya melihat konten yang dikurasi dengan tokoh-tokoh Inggris yang dapat dikenali, tetapi jika dilihat artikel yang sama dari Prancis, konten yang disajikan mungkin akan muncul sebagai artikel di surat kabar Prancis palsu yang menampilkan selebriti dari negara tersebut.Ian Levy, direktur teknis NCSC, mengatakan Lewis dan Branson membuat sebagian besar dari semua penipuan dukungan selebriti yang mereka temukan. Mereka benar-benar meyakinkan dan tidak mengherankan jika orang-orang jatuh cinta pada mereka. Penjahat menggunakan merek surat kabar dan selebriti yang digabungkan untuk membuat artikel ini terlihat sangat bagus. Martin Lewis dan Sir Richard Branson digunakan karena mereka terkenal dan karena terkait dengan uang.Sumber : BBC

Nama Martin Lewis dan Sir Richard Branson Paling Banyak Digunakan Penipu

Internet Sehat : Australia telah meluncurkan tindakan hukum terhadap perusahaan induk Facebook, Meta. Australia menuduh Meta mengizinkan iklan penipuan untuk menargetkan pengguna dengan dukungan selebriti palsu.Raksasa teknologi tersebut dituduh telah terlibat dalam perilaku yang salah, menyesatkan, atau menipu dengan secara sadar meng-hosting iklan untuk cryptocurrency palsu. Perusahaan asal AS tersebut bisa menghadapi hukuman finansial dan lainnya. Meta belum berkomentar, tetapi sebelumnya mengatakan berkomitmen untuk menjauhkan scammer dari platformnya.The Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) mengatakan iklan tersebut menggunakan algoritma Facebook untuk menargetkan pengguna yang rentan dan menampilkan kutipan palsu dari selebritis Australia. Identitas yang digunakan tanpa izin termasuk mantan Perdana Menteri New South Wales Mike Baird, pembawa acara TV terkemuka David Koch dan pengusaha jutawan Dick Smith.Pimpinan ACCC Rod Sims dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa inti dari kasus ini adalah bahwa Meta bertanggung jawab atas iklan yang dipublikasikan di platformnya. Tindakan hukum yang diajukan di Pengadilan Federal Australia, menuduh Meta melakukan ini secara sadar dan gagal mencegah penipuan bahkan setelah keberatan diajukan oleh selebritis.Dalam satu contoh yang mengejutkan, ACCC mengetahui seorang konsumen yang kehilangan lebih dari 650.000 dollar Australia karena salah satu penipuan ini diiklankan secara salah sebagai peluang investasi di Facebook. Bulan lalu, miliarder Australia Andrew Forrest meluncurkan kasus kriminal terhadap Meta atas iklan palsu yang menggunakan gambarnya.Forrest menuduh raksasa teknologi Meta melanggar undang-undang anti pencucian uang, sedangkan kasus ACCC adalah tentang dugaan pelanggaran undang-undang konsumen atau tindakan pengaturan yang terpisah.Sumber : BBC

selebritis

Penjahat Ransomware Jual File Rahasia Para Selebritis

Penjahat Ransomware Jual File Rahasia Para Selebritis

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Facebook Hapus Akun Penyanyi Rap Wiley di Facebook dan Instagram

Nama Martin Lewis dan Sir Richard Branson Paling Banyak Digunakan Penipu

Nama Martin Lewis dan Sir Richard Branson Paling Banyak Digunakan Penipu

Australia Gugat Facebook atas Iklan Penipuan Berpura-pura Selebritis

Australia Gugat Facebook atas Iklan Penipuan Berpura-pura Selebritis

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi