trading-standards

Internet Sehat : Peristiwanya dimulai dengan sebuah pesan teks yang konon berasal dari operator O2. Pesan tersebut memberi tahu Stephen Frew bahwa pembayaran sewa flat terakhirnya tidak dapat diproses dan memintanya untuk memperbarui detail kartunya melalui sebuah tautan. Frew yang merasa wajib memperbarui kartu melakukan hal tersebut. Namun kemudian dalam seminggu, sebanyak 21,330 poundsterling uangnya yang ada di rekningnya dicuri.Seorang perawat senior rumah sakit adalah satu dari ribuan orang yang kehilangan tabungan hidup mereka dalam penipuan online yang dikenal sebagai penipuan Authorised Push-Payment (APP) yang semakin meningkat saat penipu mengeksploitasi pandemi untuk menargetkan nasabah yang stres. Lebih dari 200 juta poundsterling telah hilang karena penipuan APP pada paruh pertama tahun ini menurut angka baru dari asosiasi perdagangan UK Finance.Penipu mengadaptasi taktik mereka karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Katherine Hart dari Chartered Trading Standards Institute mengatakan bahwa masyarakat menggunakan platform internet untuk berbelanja lebih dari sebelumnya. Penipuan phishing sudah ada sejak lama, tetapi krisis saat (pandemi) ini telah membuat orang lebih rentan.Penipuan biasanya dimulai dengan email, teks, atau panggilan telepon yang mengaku dari organisasi tepercaya, memperingatkan pemilik rumah tentang aktivitas mencurigakan di akun mereka atau tindakan penegakan hukum atas tagihan yang belum dibayar. Tujuannya adalah untuk menakut-nakuti mereka agar membocorkan detail keamanan yang akan memungkinkan akses ke rekening bank mereka. Meskipun tuntutan palsu dulunya relatif mudah dikenali, teknologi canggih dapat membuat pesan tersebut hampir tidak dapat dibedakan dari korespondensi resmi.Sementara bank telah meningkatkan teknologi pencegahan penipuan dengan adanya pengembalian uang senilai 73,1 juta poundsterling yang dicuri dalam penipuan APP telah diklaim kembali untuk pelanggan dalam enam bulan pertama tahun 2020, banyak korban masih belum bisa memeproleh uangnya kembali.Skema sukarela untuk memberi kompensasi kepada pelanggan telah dikecam sebagai perjudian oleh kelompok kampanye yang mengatakan bahwa hanya 38% dari dana yang dicuri telah ditutup oleh bank yang menandatangani janji dan beberapa bank menolak untuk terlibat.Sumber : The Observer

Covid-19: Penipu Eksploitasi Covid Curi Uang Nasabah yang Stress

Internet Sehat : Para calon pembeli barang elektronik telah diperingatkan agar tidak membeli barang elektronik murah secara online.Peristiwa di mana sebuah laptop yang terbakar setelah dilengkapi dengan baterai yang dibeli di Amazon telah mendorong badan amal keselamatan Electrical Safety First untuk memperingatkan bahaya membeli elektronik murah secara online. Dikatakan bahwa mereka telah menemukan beberapa barang yang sangat berbahaya untuk dijual di Amazon, eBay dan Wish.Peringatan itu digaungkan oleh pengawas Which? dan Trading Standards Institute. Badan amal itu ingin melihat undang-undang pemerintah tentang masalah ini.Rachel Kent, 40, membeli baterai pengganti di Amazon dari penjual pihak ketiga. Baterai tersebut kemudian ia pasang di laptopnya dan laptop tersebut diletakkan di atas meja sambil diisi dayanya. Ia kemudian mendengar dentuman yang sangat keras dari laptop yang meledak dan terbakar, apinya menyebar di sepanjang meja. Dia menelepon pemadam kebakaran dan apinya dipadamkan.Ia diberitahu bahwa baterai yang ia beli untuk laptopnya salah dan harganya memang murah. Banyak orang lain yang cenderung melakukan pembelian serupa menjelang Natal, kata Lesley Rudd, kepala eksekutif Electrical Safety First.Electrical Safety First mendorong orang yang membeli produk listrik untuk menggunakan toko situs web produsen dan pengecer terkenal seperti yang ditemukan di High Street, daripada beralih ke penjual pihak ketiga di pasar online.Investigasi Electrical Safety First menemukan beberapa barang yang sangat berbahaya untuk dijual di platform online dan produk di bawah standar atau palsu seringkali sangat sulit dilihat oleh mata yang tidak terlatih.David MacKenzie, pejabat utama untuk e-commerce di Trading Standards Institute mendesak konsumen untuk memeriksa pedagang online sebelum membeli dari mereka. Sumber : BBC

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Internet Sehat : Lima perusahaan Inggris secara kolektif membayar denda 405.000 poundsterling dari pengawas data Inggris (ICO) karena melakukan total 750.000 panggilan pemasaran yang tidak diinginkan yang menargetkan orang tua yang rentan.Kantor Komisaris Informasi (ICO) diperingatkan tentang quintet’s dodgy dealings setelah menerima keluhan dari publik dan informasi dari Action Fraud, Trading Standards, kelompok hak konsumen Which? dan penyedia layanan pemblokir panggilan trueCall.Semua panggilan dilakukan ke orang-orang yang terdaftar di Telephone Preference Service (TPS), artinya adalah ilegal bagi pemasar untuk menelepon nomor-nomor itu kecuali jika ada persetujuan khusus.Bisnis yang melanggar adalah menjual produk atau layanan asuransi untuk white products dan peralatan rumah tangga lainnya. Beberapa sengaja menargetkan orang tua dengan cara membeli daftar pemasaran yang berisi data orang berusia 60 tahun ke atas.Perusahaan yang didenda termasuk Domestic Support Ltd yang berbasis di West Sussex yang didenda 80.000 poundsterling untuk 69.133 panggilan pemasaran yang tidak diinginkan antara Januari dan Juli 2020. Keluhan menyatakan bahwa panggilan menggunakan beberapa nama dagang yang juga ilegal.Home Sure Solutions di East Sussex dikenai denda 100.000 poundsterling untuk 229.483 panggilan pada Juni 2020. Perusahaan ini dengan sengaja mencari orang berusia di atas 60 tahun dengan nomor telepon rumah, dan membeli data pribadi tanpa melakukan uji tuntas dengan cara pengumpulannya.Di antara yang lainnya adalah Seaview Brokers, juga dari West Sussex, yang melakukan 4.737 panggilan ke anggota TPS pada Juni 2020. Seaview Brokers didenda £15.000 setelah membeli daftar data tanpa mencari bukti persetujuan untuk pemasaran langsung. UK Appliance Cover, yang berbasis di London, melakukan 39.167 panggilan dalam enam bulan hingga akhir 2020. ICO mengatakan keluhan yang diterima mengindikasikan bahwa mereka menargetkan orang-orang yang rentan untuk keuntungan finansial, penelepon agresif dan mengancam, dan ada tidak ada bukti bahwa layanan yang ditawarkan bahkan disediakan. Perusahaan tersebut didenda 100.000 poundtserling.Layanan Platinum Home Care Services Inggris, yang juga berlokasi di ibu kota Inggris, melakukan panggilan sebanyak 412.556 antara Maret dan Oktober 2020. Layanan ini juga membeli data khusus orang berusia antara 60 dan 80, dan didenda 100.000 poundsterling.ICO mengatakan bahwa menurut bukti yang dikumpulkan, perusahaan-perusahaan itu berkolusi atau menggunakan daftar pemasaran yang sama untuk mencapai sasaran mereka. Sumber : The Register

trading-standards

Covid-19: Penipu Eksploitasi Covid Curi Uang Nasabah yang Stress

Covid-19: Penipu Eksploitasi Covid Curi Uang Nasabah yang Stress

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Lakukan Panggilan Pemasaran yang Tidak Diinginkan, 5 Perusahaan Didenda ICO

Lakukan Panggilan Pemasaran yang Tidak Diinginkan, 5 Perusahaan Didenda ICO

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi