web-services

Internet Sehat : Seorang mantan karyawan Cisco mengaku bersalah di pengadilan federal San Jose karena secara tidak sah mengakses infrastruktur Amazon Web Services Switchzilla dan merusak sumber daya jaringan komputasi awan AWS.Sudhish Kasaba Ramesh, yang bekerja di Cisco dari Juli 2016 hingga April 2018, mengakui dalam perjanjian pembelaan dengan jaksa bahwa dia sengaja menghubungkan ke sistem yang di-host-AWS Cisco tanpa otorisasi pada September 2018 lima bulan setelah meninggalkan perusahaan tersebut. Dia kemudian melanjutkan untuk menghapus mesin virtual yang menjalankan layanan konferensi video WebEx Cisco.Ramesh mengakui bahwa dia menerapkan kode dari akun Google Cloud Project yang mengakibatkan penghapusan 456 mesin virtual untuk aplikasi Cisco WebEx Teams, yang menyediakan rapat video, perpesanan video, berbagi file, dan alat kolaborasi lainnya.Menurut jaksa, tindakan Ramesh mengakibatkan penutupan lebih dari 16.000 akun Tim WebEx hingga dua minggu, yang menyebabkan Cisco menghabiskan uang sekitar 1,4 juta dollar AS untuk remediasi dan lebih dari 1 juta dollar AS dalam bentuk pengembalian dana pelanggan.Ramesh dikatakan telah mengakui bahwa dia bertindak sembrono dengan menyebarkan kode dan bahwa dia secara sadar mengabaikan risiko substansial bahwa perilakunya dapat merugikan Cisco.Sejauh menyangkut Cisco, masalah utamanya adalah data pelanggan tidak hilang atau dicuri. Cisco mengatasi masalah ini pada September 2018 secepat mungkin, memastikan tidak ada informasi pelanggan yang hilang atau dikompromikan, dan menerapkan pengamanan tambahan.Ramesh menghadapi hukuman lima tahun dan denda 250.000 dollar AS ketika dia dijatuhi hukuman di pengadilan yang dijadwalkan pada bulan Desember nanti.Sumber : The Register

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Internet Sehat : Parler telah menarik gugatn antitrust-nya terhadap Amazon, dua bulan setelah mengajukan kasus terhadap raksasa teknologi tersebut.Situs web tersebut telah dihapus dari platform hosting Amazon’s Web Services (AWS) pada bulan Januari karena melanggar aturannya. Parler mencap dirinya sebagai jaringan sosial kebebasan berbicara dan platform ini populer di kalangan pendukung sayap kanan. Sekarang kasus tersebut telah dibatalkan, tanpa memberikan penjelasan.Amazon menangguhkan penggunaan platformnya setelah kerusuhan di Capitol Hill, setelah pemilihan presiden AS. Amazon mengklaim telah menemukan 98 posting di Parler yang mendorong kekerasan, dan memberi tahu Parler terntang hal tersebut. AWS mengatakan melakukan tindakan seteah Parler tidak dapat atau tidak mau segera mengidentifikasi dan menghapus konten tersebut.Parler telah kembali online sejak 15 Februari dengan menggunakan layanan hosting alternatif. Tetapi aplikasinya tidak dapat diunduh dari Apple atau toko aplikasi Google, karena kedua perusahaan menghapus Parler pada bulan Januari karena alasan yang mirip dengan Amazon.Diluncurkan pada 2018, Parler terbukti sangat populer di kalangan pendukung Donald Trump dan kaum konservatif lainnya. Para penggunanya sering menuduh Twitter dan Facebook menyensor pandangan mereka secara tidak adil. Platform ini menampilkan beberapa kontributor konservatif terkenal, termasuk senator Texas Ted Cruz dan pembawa acara Fox News Sean Hannity.Sumber : BBC

web-services

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Parler Batalkan Gugatan terhadap Amazon (AWS)

Parler Batalkan Gugatan terhadap Amazon (AWS)

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi