Amazon

Internet Sehat: Microsoft menjadi perusahaan AS terbaru yang membatasi penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh polisi. Sebelumnya Amazon dan IBM melakukan kebijakan yang sama.Microsoft mengatakan tidak akan memulai penjualan ke departemen kepolisian AS sampai Amerika Serikat menyetujui peraturan teknologi nasional, yang menurut para kritikus adalah bias rasial dan mudah disalahgunakan.Keputusan ini merupakan efek dari protes luas atas kebrutalan polisi dan diskriminasi rasial. Amazon pada hari Rabu minggu lalu melarang polisi menggunakan teknologinya selama satu tahun, sementara IBM sebelumnya mengatakan akan berhenti menawarkan teknologi untuk pengawasan massal atau profil rasial.American Civil Liberties Union telah berkampanye melawan perangkat lunak seperti itu selama bertahun-tahun. Mereka memperingatkan ada bahaya karena akan digunakan untuk pengawasan luas tanpa kecurigaan sebelumnya.American Civil Liberties Union mengatakan dalam sebuha pernyatan bahwa Microsoft, Amazon, dan IBM akhirnya mulai mengambil tindakan. Tetapi mereka masih memiliki jalan panjang untuk selamanya mengakhiri pengawasan berlebihan dan pengawasan komunitas kulit hitam dan coklat.Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan pada suatu acara bahwa perusahaannya tidak menjual ke departemen kepolisian dan tidak akan memulai sampai memiliki hukum nasional, berdasarkan pada hak asasi manusia, yang akan mengatur teknologi pengenalan wajah.Sumber: BBCSumber Foto: Blacxperience

Microsoft Tunda Penjualan Teknologi Pengenalan Wajah ke Polisi

Internet Sehat : YouTube telah menghapus beberapa saluran supremasi kulit putih yang populer karena perusahaan internet sedang menghadapi reaksi keras atas konten rasial. Platform video milik Google tersebut mengatakan saluran yang dihapus telah melanggar kebijakannya yang melarang ujaran kebencian.Dalam sebuah pernyataan, YouTube mengatakan bahwa mereka memiliki kebijakan ketat yang melarang ujaran kebencian di YouTube dan menghentikan saluran apa pun yang berulang kali melanggar kebijakan tersebut.YouTube menambahkan bahwa setelah memperbarui pedoman mereka untuk mengatasi konten supremasi dengan lebih baik, YouTube melihat lonjakan penghapusan video sebesar 5 kali dan telah menghapus lebih dari 25.000 saluran karena melanggar kebijakan ujaran kebencian YouTube.Secara terpisah, situs streaming video langsung Amazon, Twitch untuk sementara waktu telah melarang Presiden AS Donald Trump, dengan menyebut perilaku yang penuh kebencian dalam postingannya.Pada rapat umum kampanye 2016, yang baru-baru ini disiarkan ulang di Twitch, Trump mengatakan bahwa Meksiko mengirim aktor-aktor buruknya, seperti pemerkosa atau pengedar narkoba.Sementara itu, situs media sosial Reddit telah menutup r / The_Donald, sebuah forum yang telah lama menjadi rumah online populer bagi para pendukung Donald Trump dengan mengatakan bahwa subreddit tersebut telah melanggar aturan ujaran kebencian platform tersebut.Sumber: BBCSumber Foto: PCMag

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

Internet Sehat : Amazon mengatakan bahwa email yang dikirim kepada karyawan Amazon yang meminta mereka untuk menghapus aplikasi berbagi video TikTok dari perangkat seluler apa pun yang dapat mengakses email perusahaan dikirim karena kesalahan.Sebelumnya, memo internal yang dikirim ke karyawan Amazon pada hari Jumat minggu mengatakan bahwa karyawan harus menghapus aplikasi TikTok karena risiko keamanan. Aplikasi TikTok yang dimiliki oleh sebuah perusahaan China, telah mendapat sorotan karena khawatir bisa berbagi data dengan pemerintah China.Juru bicara Amazon mengatakan bahwa e-mail yang dikirim kepada beberapa karyawan dikirim karena kesalahan. Tidak ada perubahan pada kebijakan Amazon saat ini sehubungan dengan TikTok. TikTok mengatakan bahwa mereka tidak menerima komunikasi dari Amazon sebelum email yang meminta karyawan Amazon untuk menghapus aplikasi TikTok dikirimkan.Sumber: BBC

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Internet Sehat : Amazon, Google dan Wish telah menghapus produk neo-Nazi dan produk supremasi kulit putih yang dijual di platform mereka setelah penyelidikan oleh BBC Click.Bendera supremasi kulit putih, buku neo-Nazi, dan barang dagangan Ku Klux Klan semuanya tersedia untuk dijual. Algoritma di Amazon dan Wish juga merekomendasikan item supremasi kulit putih lainnya.Oren Segal dari Anti-Defamation League (ADL), sebuah organisasi anti-kebencian mengatakan perusahaan tersebut perlu terus-menerus berada di atas apa yang direkomendasikan algoritma. Ia menambahkan bahwa algoritma harus diajarkan untuk bertanggung jawab.Salah satu barang yang ditemukan untuk dijual di Amazon adalah bendera supremasi putih yang menampilkan Celtic Cross. ADL mengatakan gambar yang ditampilkan pada bendera adalah salah satu simbol supremasi kulit putih yang paling umum.Algoritma Amazon merekomendasikan bendera kontroversial lain yang sering dibeli bersama oleh pembeli. Kedua simbol itu dipakai oleh penembak Christchurch ketika dia membunuh 51 orang pada 2019.Produk lain yang menampilkan bendera pelangi yang menyala, mirip dengan yang digunakan oleh komunitas LGBT, juga ditemukan di Amazon. Semua produk ini sekarang telah diturunkan oleh Amazon.Pengecer online Wish juga menurunkan produk-produk bertema Ku Klux Klan, setelah dihubungi oleh BBC. Di halaman KKK bertema kartun, Wish merekomendasikan barang-barang terkait termasuk tudung dan Celtic Cross. Produk yang berkaitan dengan gerakan Boogaloo juga ditemukan dijual di Amazon, Google dan Wish.Kelompok Boogaloo adalah milisi libertarian sayap kanan di AS. Beberapa orang yang mengaitkan diri dengan kelompok tersebut telah didakwa dengan pelanggaran terorisme, dan pembunuhan pejabat negara di AS.Ketiga platform menghapus konten Boogaloo setelah dihubungi oleh BBC. Google juga menghapus konten rasis dari Google Books dan Google Play store.Sumber : BBCSumber Foto : Getty Image via Inc

Amazon, Google, dan Wish Hapus Produk neo-Nazi

Internet Sehat : Seorang mantan karyawan Cisco mengaku bersalah di pengadilan federal San Jose karena secara tidak sah mengakses infrastruktur Amazon Web Services Switchzilla dan merusak sumber daya jaringan komputasi awan AWS.Sudhish Kasaba Ramesh, yang bekerja di Cisco dari Juli 2016 hingga April 2018, mengakui dalam perjanjian pembelaan dengan jaksa bahwa dia sengaja menghubungkan ke sistem yang di-host-AWS Cisco tanpa otorisasi pada September 2018 lima bulan setelah meninggalkan perusahaan tersebut. Dia kemudian melanjutkan untuk menghapus mesin virtual yang menjalankan layanan konferensi video WebEx Cisco.Ramesh mengakui bahwa dia menerapkan kode dari akun Google Cloud Project yang mengakibatkan penghapusan 456 mesin virtual untuk aplikasi Cisco WebEx Teams, yang menyediakan rapat video, perpesanan video, berbagi file, dan alat kolaborasi lainnya.Menurut jaksa, tindakan Ramesh mengakibatkan penutupan lebih dari 16.000 akun Tim WebEx hingga dua minggu, yang menyebabkan Cisco menghabiskan uang sekitar 1,4 juta dollar AS untuk remediasi dan lebih dari 1 juta dollar AS dalam bentuk pengembalian dana pelanggan.Ramesh dikatakan telah mengakui bahwa dia bertindak sembrono dengan menyebarkan kode dan bahwa dia secara sadar mengabaikan risiko substansial bahwa perilakunya dapat merugikan Cisco.Sejauh menyangkut Cisco, masalah utamanya adalah data pelanggan tidak hilang atau dicuri. Cisco mengatasi masalah ini pada September 2018 secepat mungkin, memastikan tidak ada informasi pelanggan yang hilang atau dikompromikan, dan menerapkan pengamanan tambahan.Ramesh menghadapi hukuman lima tahun dan denda 250.000 dollar AS ketika dia dijatuhi hukuman di pengadilan yang dijadwalkan pada bulan Desember nanti.Sumber : The Register

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Internet Sehat : Para calon pembeli barang elektronik telah diperingatkan agar tidak membeli barang elektronik murah secara online.Peristiwa di mana sebuah laptop yang terbakar setelah dilengkapi dengan baterai yang dibeli di Amazon telah mendorong badan amal keselamatan Electrical Safety First untuk memperingatkan bahaya membeli elektronik murah secara online. Dikatakan bahwa mereka telah menemukan beberapa barang yang sangat berbahaya untuk dijual di Amazon, eBay dan Wish.Peringatan itu digaungkan oleh pengawas Which? dan Trading Standards Institute. Badan amal itu ingin melihat undang-undang pemerintah tentang masalah ini.Rachel Kent, 40, membeli baterai pengganti di Amazon dari penjual pihak ketiga. Baterai tersebut kemudian ia pasang di laptopnya dan laptop tersebut diletakkan di atas meja sambil diisi dayanya. Ia kemudian mendengar dentuman yang sangat keras dari laptop yang meledak dan terbakar, apinya menyebar di sepanjang meja. Dia menelepon pemadam kebakaran dan apinya dipadamkan.Ia diberitahu bahwa baterai yang ia beli untuk laptopnya salah dan harganya memang murah. Banyak orang lain yang cenderung melakukan pembelian serupa menjelang Natal, kata Lesley Rudd, kepala eksekutif Electrical Safety First.Electrical Safety First mendorong orang yang membeli produk listrik untuk menggunakan toko situs web produsen dan pengecer terkenal seperti yang ditemukan di High Street, daripada beralih ke penjual pihak ketiga di pasar online.Investigasi Electrical Safety First menemukan beberapa barang yang sangat berbahaya untuk dijual di platform online dan produk di bawah standar atau palsu seringkali sangat sulit dilihat oleh mata yang tidak terlatih.David MacKenzie, pejabat utama untuk e-commerce di Trading Standards Institute mendesak konsumen untuk memeriksa pedagang online sebelum membeli dari mereka. Sumber : BBC

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Internet Sehat : Pada hari Rabu minggu lalu, usulan undang-undang AS untuk mendanai pertahanan terhadap realistic computer-generated media atau yang dikenal sebagai deepfakes telah disetujui oleh Senat AS dan RUU tersebut sekarang menunggu pertimbangan di Dewan Perwakilan Rakyat AS.Usulan undang-undang ini diperkenalkan tahun lalu oleh Senator AS Catherine Cortez Masto (D-NV) dan Jerry Moran (R-KS), Identifying Outputs of Generative Adversarial Networks Act (IOGAN Act) bertujuan untuk mempromosikan penelitian untuk mendeteksi dan mempertahankan diri dari pemalsuan yang tampak realistis yang dapat digunakan untuk tujuan penipuan, pelecehan, atau informasi yang salah.Kasus seperti ini sudah terjadi. Misalnya, bulan lalu terbit laporan tentang bot pembuatan deepfake di platform perpesanan Telegram yang telah mengambil foto di media sosial dari ratusan ribu perempuan sungguhan dan menampilkannya sehingga subjeknya terlihat telanjang. Gambar-gambar ini berpotensi digunakan untuk mempermalukan publik atau serangan pemerasan.Layanan Riset Kongres mengklaim ada bukti bahwa agen intelijen asing telah menggunakan foto deepfake untuk akun media sosial yang digunakan untuk mencoba merekrut agen.Masalah ini telah menjadi perhatian di antara anggota parlemen AS selama beberapa tahun, mendorong dengar pendapat pada tahun 2019 dan ancaman untuk meminta pertanggungjawaban layanan online karena gagal mengawasi deepfake.RUU tersebut mengarahkan US National Science untuk mendukung penelitian terhadap konten yang dimanipulasi atau disintesis dan keaslian informasi khususnya konten yang diproduksi oleh sistem AI yang dikenal sebagai Generative Adversarial Networks (GANs), seperti deepfakes.Hal ini juga memerlukan National Institute of Standards and Technology (NIST) untuk mengembangkan cara mengukur dan menilai deepfakes dan untuk menyelidiki kemitraan publik-swasta yang berfokus pada konten yang disintesis atau dimanipulasi yang terdeteksi.Perusahaan seperti Amazon, Facebook, dan Microsoft, bersama dengan institusi akademis, sudah melakukan penelitian terkait melalui inisiatif seperti Deepfake Detection Challenge.Pada bulan Januari, Facebook mengatakan telah merevisi kebijakannya untuk mendukung penghapusan media yang dimanipulasi yang menyesatkan, kecuali jika dianggap sebagai parodi atau satir.Sumber : The RegisterIngin belajar tentang Privasi? Kunjungi Galeri Privasi.

Senat AS Setujui Rancangan Undang-undang Deepfakes

Internet Sehat : Which melaporkan bahwa cacat keamanan utama pada bel pintu pintar yang populer membuat konsumen berisiko menjadi sasaran peretas di dalam rumah mereka. Kelompok konsumen tersebut mengatakan perangkat yang dijual di pasar seperti Amazon dan eBay, dapat dengan mudah diretas atau dimatikan oleh penjahat. Mereka meminta pemerintah membuat undang-undang baru untuk melindungi konsumen.Amazon telah menghapus setidaknya tujuh daftar produk sebagai tanggapan atas temuan tersebut. Which menguji 11 perangkat yang dibeli dari pasar online populer di Inggris. Mereka termasuk termasuk Qihoo, Ctronics dan Victure. Dari penelitian ditemukan bahwa di antara kekurangan yang paling umum adalah kebijakan kata sandi yang lemah dan kurangnya enkripsi data. Dua dari perangkat yang diuji dapat dimanipulasi untuk mencuri kata sandi jaringan dan kemudian meretas perangkat pintar lain di dalam rumah.Bel pintu pintar terlaris nomor satu Amazon Inggris saat ini adalah Victure Smart Video Doorbell. Namun alat ini ditemukan mengirim nama jaringan rumah dan kata sandi pengguna yang tidak terenkripsi ke server di Cina.Lisa Forte, mitra di Red Goat Cyber ​​Security, yang berspesialisasi dalam pengujian keamanan dunia maya, mengatakan konsumen mungkin secara tidak sengaja mengutamakan kenyamanan daripada keamanan. Menurutnya, secara umum, semakin nyaman sesuatu, semakin kurang aman.Semakin banyak perangkat terhubung yang dimiliki di rumah, semakin banyak pintu yang terbuka bagi penjahat dunia maya. Investigasi ini menyoroti betapa banyak merek yang tidak mengutamakan keamanan pelanggan mereka dan lebih menjual kenyamanan.Sumber : BBCSumber Foto : TechHiveIngin belajar Privasi secara GRATIS? Kunjungi Galery Privasi.

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Internet Sehat : Google telah didenda 100 juta euro di Prancis karena melanggar aturan negara tersebut terkait pelacak iklan online yang dikenal sebagai cookies. Denda tersebut merupakan denda terbesar yang pernah dikeluarkan oleh pengawas privasi data Prancis, CNIL.Turut didenda bersama Google adalah raksasa ritel AS Amazon yang didenda 35 juta euro karena melanggar aturan yang sama. CNIL mengatakan Google dan situs web Prancis Amazon tidak meminta izin pengunjung sebelum cookies iklan disimpan di komputer mereka.Google dan Amazon juga gagal memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana pelacak online akan digunakan, dan bagaimana pengunjung situs web Prancis dapat menolak cookies.Regulator data privasi Prancis CNIL telah memberi raksasa teknologi tersebut waktu tiga bulan untuk mengubah spanduk informasi yang ditampilkan di situs web mereka. Jika mereka tidak mematuhi, mereka akan didenda 100.000 euro lagi per hari sampai perubahan dilakukan.Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Reuters, Google mengatakan bahwa mereka tetap pada pendiriannya dalam memberikan informasi di muka dan kontrol yang jelas, tata kelola data internal yang kuat, infrastruktur yang aman, dan yang terpenting produk yang bermanfaat.Menurut Google, keputusan denda berada di bawah undang-undang ePrivasi Prancis mengabaikan upaya dan tidak memperhitungkan fakta bahwa aturan dan pedoman regulasi Prancis tidak pasti dan terus berkembang.Sementara, Amazon mengatakan tidak setuju dengan keputusan CNIL. Dalam sebuah pernyataan Amazon mengatakan bahwa mereka terus memperbarui praktik privasi untuk memastikan bahwa Amazon memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dan regulator yang terus berkembang dan sepenuhnya mematuhi semua hukum yang berlaku di setiap negara tempat beroperasi.Sumber : BBCBelajar Privasi Mudah dan Menyenangkan di Galeri Privasi.

Amazon

Microsoft Tunda Penjualan Teknologi Pengenalan Wajah ke Polisi

Microsoft Tunda Penjualan Teknologi Pengenalan Wajah ke Polisi

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Amazon: e-mail Hapus Aplikasi TikTok Terkirim karena Kesalahan

Amazon, Google, dan Wish Hapus Produk neo-Nazi

Amazon, Google, dan Wish Hapus Produk neo-Nazi

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Cloud : Mantan Karyawan Cisco Akui Hapus 456 Cisco WebEx VMs dari AWS

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Bahaya, Jangan Beli Elektronik Murah di Online

Senat AS Setujui Rancangan Undang-undang Deepfakes

Senat AS Setujui Rancangan Undang-undang Deepfakes

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Penelitian: Bel Pintu Pintar Target Mudah bagi Hacker

Amazon dan Google Didenda CNIL Prancis

Amazon dan Google Didenda CNIL Prancis

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi