Di era serba digital ini, anak-anak sudah tidak bisa terlepas dari pengaruh teknologi. Banyak sekali manfaat dari internet untuk anak-anak, mulai dari hiburan hingga mengakses materi pelajaran di internet. Namun, seringkali orang dewasa tidak membatasi penggunaan internet kepada anak dengan bijak, yang bisa menimbulkan kecanduan gawai. Tanpa pengawasan orang dewasa, anak-anak juga berisiko mengakses situs-situs yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya.&nbsp; <h2>Dampak Pemakaian Gawai dan Akses Internet yang Berlebihan pada Anak</h2> 1. Dampak pada Fungsi Otak AnakIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan penggunaan gawai menyebabkan 5-10% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Menurut Journal of Maternal and Child Health (2020), anak usia dini sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan gawai. Hal ini dikarenakan anak usia balita sedang berada di tahap Golden Age atau perkembangan otak tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Adanya penggunaan gawai yang tinggi dapat berdampak negatif pada fungsinya. Dengan berkurangnya fungsi otak, anak jadi sulit fokus dalam belajar, meningkatnya impulsif, serta adanya keterlambatan dalam berpikir dan berkomunikasi.&nbsp;2. Berkurangnya Keterampilan Komunikasi Anak&nbsp;Mungkin pada awalnya, orang tua memberikan gawai kepada anak agar anak bersikap tenang sehingga mereka bisa melanjutkan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Tanpa disadari, anak jadi terus bergantung pada gawai dan merasa tidak tenang saat tidak diberikan gawai. Jika sudah kecanduan, anak jadi lebih senang bermain sendiri dengan gawainya dan tidak berinteraksi dengan teman-teman dan orang sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai orang tua sebaiknya kita mengalokasikan waktu untuk berinteraksi dengan anak dan membatasi waktu penggunaan gawai, ya.&nbsp;3. Memicu Tindak Kekerasan pada AnakJika sudah kecanduan gawai dan internet, anak akan tantrum atau marah-marah ketika tidak diberikan gawai oleh orang tuanya. Kalau sudah seperti ini, kita sebagai orang dewasa juga akan kesulitan dalam menghadapi sang anak, bukan? Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan gawai akan menjadi lebih agresif dan berani menentang orang tuanya sendiri, bahkan melakukan tindak kekerasan dan meminta diberikan gawai secara paksa. Hal seperti ini sudah terjadi di beberapa kasus di Indonesia.&nbsp; <h2>Cara Mengajarkan Netiket (Tata Krama Berinternet) pada Anak</h2> 1. Mengajarkan Anak Tentang Batasan Usia dalam Mengakses Ruang Digital&nbsp;Misalnya, saat ingin menonton hiburan, orang tua bisa mengajarkan anak bahwa setiap tontonan punya rating usia. Media sosial dan aplikasi permainan juga memiliki rating usia tertentu. Sebagai orang tua, kita harus memberikan pemahaman ini kepada anak dan mengawasi akses-akses digitalnya.&nbsp;2. Batasan Waktu Penggunaan Gawai dan Internet&nbsp;Sebaiknya, anak usia 5 tahun ke bawah tidak diberikan akses gawai karena bisa mengganggu fungsi otak dan penglihatan. Jika memang diperlukan, sebagai orang tua kita harus mengawasi anak untuk mengetahui tontonan apa saja yang mereka akses dan membatasi pemakaian gawai tidak lebih dari satu jam sehari.3. Mengutamakan Aktivitas Fisik&nbsp;Ketika anak meminta gawai diluar waktu yang telah ditentukan, kita harus menolaknya dengan tegas dan memberikan pemahaman bahaya penggunaan gawai yang berlebihan. Sebagai gantinya, kita bisa mengajak anak bermain bersama menggunakan alat permainan. Misalnya, bermain bola, berenang, bermain ular tangga, ataupun berjalan-jalan ke tempat baru.&nbsp;4. Menjadi Contoh yang Baik untuk Anak&nbsp;Sebelum mengajarkan anak tentang netiket, pastikan kita sudah menerapkan penggunaan gawai yang bertanggung jawab juga, ya. Misalnya, daripada menonton TV sendirian atau bermain gawai di waktu luang, kita bisa mengajak anak bermain bersama atau berolahraga. Tidak bermain game daring berlebihan dan menggunakan internet untuk menambah ilmu juga merupakan contoh baik yang bisa diperlihatkan kepada anak. Daripada sekedar membatasi penggunaan gawai, kita bisa membimbing anak tentang bagaimana internet bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Kita bisa mengajarkan sang anak bagaimana cara mengakses buku digital, mencari latihan soal, atau menonton video tutorial untuk dipraktikkan sebagai hobi baru. Anak adalah karunia berharga yang harus dibesarkan dengan baik oleh orang tua dan orang dewasa terdekatnya. Mengajarkan etika digital pada anak sejak dini adalah langkah yang harus kita lakukan di era teknologi ini. Dengan kebiasaan baik dalam menggunakan gawai dan internet sejak kecil, ketika dewasa kelak anak dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan mencegah dampak buruk internet. Referensi<ul><li>Calorina, L., Pawito, P., &amp; Prasetya, H. (2020). The Effect of Gadget Use on Child Development: A Path Analysis Evidence from Melawi, West Kalimantan. Journal of Maternal and Child Health, 5(1), 110–119. Retrieved from <a href="https://thejmch.com/index.php/thejmch/article/view/337" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://thejmch.com/index.php/thejmch/article/view/337</a>&nbsp;</li><li>Fadli, R. (2023, January 16). Anak Kecanduan Gadget? Ini 6 Cara Ampuh untuk Mengatasinya. Halodoc. <a href="https://www.halodoc.com/artikel/anak-kecanduan-gadget-ini-6-cara-ampuh-untuk-mengatasinya" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://www.halodoc.com/artikel/anak-kecanduan-gadget-ini-6-cara-ampuh-untuk-mengatasinya</a>&nbsp;</li><li>Kusumastuti, F., Astuti, S. I., Astuti, Y. D., Birowo, M. A., Hartanti, L. E. P., Amanda, N. M. R., &amp; Kurnia, N. (2021). Modul Etis Bermedia Digital. <a href="https://literasidigital.id/books/modul-etis-bermedia-digital" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://literasidigital.id/books/modul-etis-bermedia-digital</a>&nbsp;</li><li>Putri, N. (2022, December 11). 5 Pengaruh Gadget terhadap Psikologi Anak, Bisa Ganggu Fungsi Otak hingga Bikin Si Kecil Cepat Marah! Orami. <a href="https://www.orami.co.id/magazine/pengaruh-gadget-terhadap-psikologi-anak" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://www.orami.co.id/magazine/pengaruh-gadget-terhadap-psikologi-anak</a>&nbsp;</li></ul>

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Jakarta- Literasi digital diharapkan mampu mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan untuk menjadi kompeten dalam melaksanakan transformasi digital di bidang kesehatan. Terlebih lagi di era pesatnya perkembangan teknologi, kehadiran literasi digital menjadi hal yang penting diterapkan di berbagai sektor pekerjaan, termasuk kesehatan.&nbsp; “Sebagai tenaga kesehatan, kita memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan keselamatan pasien. Teknologi semacam Artificial Intelligence (AI) dan alat-alat medis yang canggih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan,” ujar Ketua Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Amirudin Supartono STr.KES.,M.M pada kegiatan Literasi Digital sektor Pemerintahan kepada KTKI Seri 3 yang digelar di Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (23/10/2023).&nbsp; Menurut Amirudin, meski era digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.&nbsp; “Tantangan-tantangan tersebut dapat berupa keamanan data hingga penyalahgunaan informasi yang beredar. Oleh sebab itu, kita harus mengikuti pelatihan berkala untuk dapat menyesuaikan diri di dunia digital,” lanjutnya.&nbsp; Amirudin menekankan bahwa, kegiatan yang digelar atas kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dengan KTKI ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan wawasan mengenai teknologi digital untuk dapat menggunakannya secara bijak dan bertanggungjawab dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.&nbsp; Pada sesi penyampaian materi kecakapan digital, Dosen Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia Dr. Sofian Lusa menyampaikan perlunya Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam mewujudkan transformasi digital pada sektor Kesehatan.&nbsp; “Peningkatakan kecakapan digital Nakes dapat dicapai melalui adanya mindset lifelong learning menjadi kunci yang harus dimiliki untuk memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional,” jelas Sofian.&nbsp; Pemahaman mengenai kecakapan digital tersebut, kata Sofian, berguna dalam menggunakan teknologi digital dengan efektif dan efisien agar mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang dinamis.&nbsp; “Rendahnya kecakapan digital dapat menimbulkan ancaman pencurian data pribadi, ancaman modus penipuan, hingga pelanggaran kode etik profesi dengan selfie di ruang operasi untuk diunggah di media sosial,” lanjutnya.&nbsp; Sofian turut menjelaskan mengenai smartphone yang saat ini memiliki peranan penting di cyberspace karena menjadi perangkat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Hal itu kemudian berimbas pada adanya dampak-dampak baru, salah satunya adalah cyber threats.&nbsp; “Cyber Threats menjadi potensi bahaya dan risiko yang ditimbulkan dari berbagai ancaman dan serangan digital yang menargetkan sistem komputer, smartpjone, jaringan, dan data,” jelas Sofian.&nbsp; Hari Singgih Nugroho turut memberikan materi mengenai Keamanan Digital di mana dijelaskan bahwa teknologi tidak hanya memberikan manfaat, akan tetapi juga risiko. Contoh manfaatnya bagi Nakes adalahi dapat mencegah penyimpangan dan meningkatkan kemudahan proses administrasi dan layanan publik. Salah satunya adalah adanya kolaborasi melalui satu data dengan SATUSEHAT.&nbsp; “Penataan keamanan dan keselamatan untuk kegiatan digital bersama secara organisasi merupakan tanggung jawab Pimpinan dengan memahami semua Peraturan dan Perundangan dan melengkapi Pengamanan yang diperlukan secara internal yaitu dengan melengkapi dengan standar dan prosedur internal,” jelasnya.&nbsp; Hari melanjutkan bahwa, Nakes perlu memahami bahwa dalam keamanan digital, manfaat dan risiko ini perlu diketahui guna meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjebak pada suatu masalah yang tidak dipahami.&nbsp; “Hindari tanggung jawab tugas yang (dibuat) tidak jelas dengan melakukan proteksi diri dengan terapan manajemen risiko individual,” pungkasnya.&nbsp; Literasi Digital sektor Pemerintahan kepada KTKI merupakan salah satu rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) dengan target 50 juta masyarakat mendapatkan literasi digital. Informasi mengenai kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id maupun media sosial @literasidigitalkominfo.

Literasi Digital Dukung SDM Kesehatan Semakin Kompeten dalam Transformasi Digital 

Dukung SDM Kesehatan Semakin Kompeten dalam Transformasi Digital 

Media sosial tidak selalu buruk bagi kesehatan mental remaja. Media sosial hanya menyebabkan masalah bagi anak remaja perempuan karena mengganggu tidur dan olahraga atau memungkinkan cyberbullying. Anak remaja laki-laki tampaknya tidak terpengaruh dengan cara yang sama.Russell Viner di University College London, Great Ormond Street, Institut Kesehatan Anak di Inggris mengatakan bahwa jangan terlalu khawatir tentang seberapa banyak anak-anak berada di media sosial pada siang hari. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah apa yang mereka tonton, kontennya, dan pastikan mereka cukup tidur dan beraktivitas fisik.Viner dan rekan-rekannya telah melihat data yang dikumpulkan sebagai bagian dari penelitian besar tentang anak muda di Inggris. Sebagai bagian dari penelitian itu, 12.866 orang berusia antara 13 dan 14 tahun diwawancarai pada 2013. Sekitar 11.000 dari mereka diwawancarai lagi pada tahun 2014 dan hampir 10.000 lagi pada tahun 2015.Para peserta mengisi kuesioner tentang kesehatan mental dan kesejahteraan mereka, termasuk tingkat tidur dan aktivitas fisik mereka serta pengalaman mereka tentang cyberbullying. Setiap anak ditanya seberapa sering mereka menggunakan jaringan media sosial, layanan pesan atau berbagi foto, termasuk Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Blackberry Messenger, Snapchat, Tumblr, atau apa pun.Tim peneliti menemukan bahwa remaja perempuan yang menggunakan media sosial lebih sering cenderung kurang bahagia dan kurang puas dengan kehidupan, dan lebih cemas daripada mereka yang mengatakan mereka tidak menggunakan media sosial sebanyak mereka.Menurut Viner, media sosial itu sendiri tidak perlu disalahkan. Ketika timnya menghitung jumlah tidur, aktivitas fisik dan cyberbullying, efek dari penggunaan media sosial yang sering pada kesejahteraan para gadis menjadi tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa media sosial hanya menjadi masalah bagi anak perempuan ketika mulai berdampak pada tidur, olahraga, atau paparan bullying mereka.Tim Viner tidak melihat pola yang sama pada anak laki-laki. Penggunaan media sosial yang lebih sering tampaknya terkait dengan lebih banyak tekanan psikologis pada anak laki-laki, tetapi tampaknya tidak memengaruhi kebahagiaan atau kepuasan mereka dengan kehidupan.Sumber: New ScientistSumber Foto: The Telegraph

Media Sosial Membuat Remaja Perempuan Kurang Tidur

Internet Sehat: Cloudflare mengatakan bahwa serangan siber terhadap organisasi anti-rasisme melonjak setelah kematian George Floyd. Cloudflare, yang memblokir serangan yang dirancang untuk membuat situs web offline, mengatakan kelompok advokasi secara umum melihat peningkatan serangan 1.120 kali lipat.Kematian Floyd, dalam tahanan polisi, telah memicu kerusuhan sipil nasional di AS. Situs web pemerintah dan militer juga melihat peningkatan yang mencolok dalam serangan.Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) adalah alat serangan cyber yang relatif sederhana di mana penyerang mencoba membanjiri sebuah situs web atau layanan online lainnya dengan begitu banyak pengguna palsu sehingga tidak dapat mengatasinya. Efeknya adalah situs menjadi offline untuk orang yang mencoba mengakses informasi atau layanan.Cloudflare mengatakan bahwa setelah kematian Floyd dan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa, terjadi peningkatan tajam dalam jumlah permintaan yang diblokir, peningkatan 19 miliar (17%) dari akhir pekan yang sesuai bulan sebelumnya. Setara dengan permintaan tambahan 110.000 diblokir setiap detik.Kelompok-kelompok anti-rasisme yang termasuk dalam program gratis Cloudflare untuk organisasi-organisasi berisiko melihat peningkatan besar dalam sepekan terakhir, dari hampir nol hingga lebih dari 120 juta permintaan yang diblokir. Serangan pada situs web pemerintah dan militer juga meningkat, masing-masing 1,8 dan 3,8 kali.Hal ini menyusul gelombang minat tiba-tiba pada peratasan kolektif Anonymous yang mengatakan akan mendukung para pengunjuk rasa, dan mengancam akan menargetkan polisi di kota Minneapolis, tempat George Floyd terbunuh. Grup ini sering menggunakan serangan DDoS di masa lalu.Sumber: BBCIkuti berita menarik lainnya di situs Internet Sehat.

Situs anti-Rasisme Dilanda Gelombang Serangan Siber

Internet Sehat : YouTube telah menghapus beberapa saluran supremasi kulit putih yang populer karena perusahaan internet sedang menghadapi reaksi keras atas konten rasial. Platform video milik Google tersebut mengatakan saluran yang dihapus telah melanggar kebijakannya yang melarang ujaran kebencian.Dalam sebuah pernyataan, YouTube mengatakan bahwa mereka memiliki kebijakan ketat yang melarang ujaran kebencian di YouTube dan menghentikan saluran apa pun yang berulang kali melanggar kebijakan tersebut.YouTube menambahkan bahwa setelah memperbarui pedoman mereka untuk mengatasi konten supremasi dengan lebih baik, YouTube melihat lonjakan penghapusan video sebesar 5 kali dan telah menghapus lebih dari 25.000 saluran karena melanggar kebijakan ujaran kebencian YouTube.Secara terpisah, situs streaming video langsung Amazon, Twitch untuk sementara waktu telah melarang Presiden AS Donald Trump, dengan menyebut perilaku yang penuh kebencian dalam postingannya.Pada rapat umum kampanye 2016, yang baru-baru ini disiarkan ulang di Twitch, Trump mengatakan bahwa Meksiko mengirim aktor-aktor buruknya, seperti pemerkosa atau pengedar narkoba.Sementara itu, situs media sosial Reddit telah menutup r / The_Donald, sebuah forum yang telah lama menjadi rumah online populer bagi para pendukung Donald Trump dengan mengatakan bahwa subreddit tersebut telah melanggar aturan ujaran kebencian platform tersebut.Sumber: BBCSumber Foto: PCMag

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

Internet Sehat : Setelah sekian lama diblokir oleh jaringan Telkom Group, Netflix akhirnya bisa dinikmati oleh para pengguna jaringan Telkom Group. Hal ini berarti blokir Netflix oleh Telkom Group sudah berakhir. Dari seminggu yang lalu, tayangan video streaming Netflix sudah bisa diakses di seluruh jaringan Telkom Group. Pembukaan akses ini akan memungkinkan pelanggan IndiHome, Telkomsel, dan Wifi.id bisa menonton Netflix.Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengonfirmasi bahwa pembukaan akses Netflix ini tak lepas dari upaya pendekatan platform streaming tersebut agar sesuai dengan tuntutan pasar Indonesia.Arif Prabowo menambahkan bahwa Telkom mengapresiasi perubahan pendekatan yang dilakukan Netflix untuk pasar Indonesia dan karenanya memberi kesempatan pada pelanggan TelkomGroup untuk dapat mengakses beragam konten hiburan dari Netflix.Pendekatan yang dilakukan Netflix tersebut adalah dengan meluncurkan beragam fitur untuk membatasi tayangan yang tak layak ditonton oleh pengguna di bawah umur, salah satunya seperti peningkatan fitur parental controls. Pihak Netflix juga berkomitmen untuk mendengar keluhan, masukan, serta bersedia menyelesaikan keluhan dari pemerintah atau regulator dalam waktu 24 jam atau sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan oleh pihak yang berwenang. Netflix juga disebut telah menyepakati komitmen kepatuhan pada Self Regulatory Code for Subscription Video on Demand Industry in ASEAN yang menyatakan bahwa pihak Netflix sepakat tidak menayangkan konten terlarang yang mengandung pornografi anak, terorisme, dan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), serta konten yang mendiskreditkan kelompok masyarakat tertentu.Sumber : KompasSumber Foto: EW Com

Akhirnya Netflix Bisa Dinikmati di Jaringan Telkom Group

Internet Sehat : Kampanye spam email yang sangat berhasil menginfeksi komputer dengan ransomware dan malware lain seperti cryptocurrency miners dan perangkat lunak botnet yang dapat mengirim pesan spam dari akun pengguna tanpa disadari kini sedang banyak terjadi.Upaya phishing biasanya mudah ditangkap, tetapi yang satu ini menipu cukup banyak pengguna untuk membuka pesan spam dan mengunduh file Zip berbahaya yang merupakan malware kedua yang paling banyak dilaporkan pada Juni 2020, menurut perusahaan cybersecurity Check Point.Trik kampanye spam yang sangat sukses tersebut adalah dengan mengirim email dengan winky face dalam baris subjek e-mail. Kampanye ini didukung oleh botnet Phorpiex yang terkenal kejam. Botnet adalah kelompok besar komputer yang telah terinfeksi malware bot dan digunakan oleh peretas untuk mengirim malware melalui email dan aplikasi perpesanan lainnya secara massal. Komputer dapat menjadi bagian dari botnet tanpa sepengetahuan pengguna dan tidak harus terinfeksi dengan malware yang sama dengan yang ia sebarkan ke mesin lain. Juga tidak ada komputer host pusat sehingga selama setidaknya satu perangkat terinfeksi dengan malware bot dan dieksploitasi, botnet masih ada secara teknis.Jadi, jika tiba-tiba menerima email dengan emoji yang berkedip dan dengan nama yang menarik dalam bentuk file zip, jangan dibuka. File zip tersebut mungkin hanya malware dan mengunduhnya adalah risiko besar bagi keamanan dan privasi. Jika dikirim oleh seseorang yang dikenal, hubungi mereka dengan cara lain (jangan balas email) dan beri tahu mereka bahwa komputer mereka mungkin telah dikompromikan.Sumber : LifehackerSumber Foto : Blog Mailrelay

Perhatian! Jangan Buka Email Winky Face

Internet Sehat : Facebook Inc. menghadapi tuduhan baru, yaitu secara ilegal memanen data biometrik pengguna. Gugatan baru tersebut menargetkan aplikasi berbagi foto milik Facebook, yaitu Instagram.Bulan lalu, perusahaan media sosial tersebut menawarkan untuk membayar 650 juta dollar AS untuk menyelesaikan gugatan yang menuduh Facebook mengumpulkan data biometrik secara ilegal melalui alat penandaan foto yang disediakan untuk pengguna Facebook.Dalam gugatan baru, yang diajukan Senin lalu di pengadilan negara bagian di Redwood City, California, perusahaan tersebut dituduh mengumpulkan, menyimpan, dan mengambil untung dari data biometrik lebih dari 100 juta pengguna Instagram, tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.Praktik tersebut melanggar undang-undang privasi Illinois yang melarang pengumpulan data biometrik yang tidak sah, menurut gugatan tersebut. Berdasarkan undang-undang tersebut, perusahaan dapat dipaksa untuk membayar 1.000 dollar AS per pelanggaran atau 5.000 dollar AS jika ditemukan telah bertindak ceroboh atau sengaja.Menurut juru bicara Facebook, Stephanie Otway, gugatan tersebut tidak berdasar. Menurutnya Instagram tidak menggunakan teknologi pengenalan wajah. Facebook baru mulai memberi tahu pengguna Instagram bahwa mereka sedang mengumpulkan data biometrik, pada awal tahun tahun ini.Sumber : Fortune

Instagram Digugat Karena Memanen Data Biometrik Secara Ilegal

Internet Sehat : Situs web pelacakan penerbangan real-time yang sangat populer Flightradar24 dilanda serangan dunia maya yang melumpuhkan akses ke layanannya selama berjam-jam.Serangan itu merupakan yang ketiga yang dialami perusahaan dalam dua hari. Upaya awal untuk memulihkan situs gagal karena munculnya ketidakstabilan yang signifikan sebab serangan yang terus=menerus.Menurut Flightradar24 serangan Distributed Denial of Service (DDoS) telah menyerangan ketersediaan layanan mereka, tetapi tidak membahayakan data pengguna. Layanan tersebut tampaknya membaik pada hari Selasa kemarin, namun terjadi kesalahan pemuatan yang terputus-putus.Situs web ini memungkinkan pengguna untuk melacak pesawat – baik penerbangan penumpang komersial maupun pribadi – di udara, mengikuti jalur penerbangan secara langsung.Flightradar24 mengatakan memiliki sekitar dua juta pengguna dan melacak 180.000 penerbangan setiap hari. Di antara pelanggannya terdapat dua nama besar dalam dunia penerbangan, yaitu Airbus dan Boeing,Alatnya dapat mengidentifikasi model pesawat, nomor penerbangan, dan kode sinyal bahaya di antara serangkaian fitur canggih lainnya, beberapa di antaranya dikunci di balik pembayaran langganan.Alat semacam itu membuat situs web dan pesaingnya, alat yang berharga bagi pengamat pesawat dan jurnalis yang meliput kecelakaan dan insiden maskapai penerbangan lainnya.Sumber : BBC

ema

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Dukung SDM Kesehatan Semakin Kompeten dalam Transformasi Digital

Dukung SDM Kesehatan Semakin Kompeten dalam Transformasi Digital

Media Sosial Membuat Remaja Perempuan Kurang Tidur

Media Sosial Membuat Remaja Perempuan Kurang Tidur

Situs anti-Rasisme Dilanda Gelombang Serangan Siber

Situs anti-Rasisme Dilanda Gelombang Serangan Siber

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

YouTube Hapus Saluran Supremasi Kulit Putih Populer

Akhirnya Netflix Bisa Dinikmati di Jaringan Telkom Group

Akhirnya Netflix Bisa Dinikmati di Jaringan Telkom Group

Perhatian! Jangan Buka Email Winky Face

Perhatian! Jangan Buka Email Winky Face

Instagram Digugat Karena Memanen Data Biometrik Secara Ilegal

Instagram Digugat Karena Memanen Data Biometrik Secara Ilegal

Flightradar24 Diserang 3 Kali dalam 2 Hari

Flightradar24 Diserang 3 Kali dalam 2 Hari

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi