Polandia

Internet Sehat : Pembuat video game populer Cyberpunk 2077 telah diretas dalam serangan ransomware. CD Projekt Red mengatakan peretas telah mengakses jaringan internalnya, secara digital mengacak beberapa server datanya dan mencoba memerasnya.Para pelaku mengklaim telah mencuri kode sumber untuk beberapa game perusahaan yang mereka katakan akan bocor kecuali pembayaran dilakukan. Tetapi perusahaan game asal Polandia tersebut mengatakan tidak akan bernegosiasi.Dalam sebuah pernyataan di Twitter, CD Projekt Red memposting salinan catatan tebusan yang mengatakan peretas telah menyalin kode dari Cyberpunk 2077, Gwent, dan Witcher 3, termasuk versi yang belum dirilis dari yang terakhir.Para hacker mengatakan bahwa jika tidak mencapai kesepakatan, maka kode sumber akan dijual atau dibocorkan secara online. Kode sumber adalah versi program komputer yang dapat dibaca manusia sebelum diubah untuk digunakan. Merilisnya dapat memudahkan orang untuk menulis retasan untuk judul atau bahkan menerbitkan versi mereka yang telah diubah, serta mengungkapkan beberapa rahasia pengembangan mereka.Dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh pengembang game di Twitter, dikatakan bahwa mereka telah mengamankan infrastruktur TI dan mulai memulihkan data dari cadangan.CD Projekt Red mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerah pada tuntutan atau bernegosiasi dengan jahat dan menambahkan bahwa tidak ada data pribadi yang dikompromikan dalam pelanggaran tersebut. Perusahaan telah memberi tahu penegak hukum dan otoritas perlindungan data, saat menyelidiki masalah tersebut.Sumber : BBCSumber Foto : CD Projekt Red

CD Projekt, Pembuat Game Cyberpunk 2077 Kena Serangan Ransomware

Internet Sehat : Wakil Perdana Menteri Polandia Jarosław Kaczyński mengatakan minggu lalu pembobolan beberapa akun email pribadi pejabat Polandia dilakukan dari server di wilayah Federasi Rusia.Menurutnya, setelah membaca informasi yang diberikan oleh Internal Security Agency and Military Counterintelligence Service dipastikan bahwa pejabat, menteri, dan wakil paling penting Polandia dari berbagai opsi politik menjadi sasaran serangan dunia maya. Analisis layanan dan dinas rahasia sekutu Polandia memungkinkan untuk dengan jelas menyatakan bahwa serangan dunia maya dilakukan dari wilayah Federasi Rusia. Skala dan jangkauannya luas. Investigasi layanan keamanan Polandia masih berlangsung, dengan bukti insiden peretasan email sedang dikumpulkan.Secara keseluruhan, lebih dari 30 anggota parlemen Polandia, pejabat pemerintah, dan jurnalis terkena dampak serangan yang dimulai tahun lalu, pada bulan September.Analisis operasional dan teknis yang dilakukan oleh tim respons insiden keamanan siber nasional Polandia mengkonfirmasi bahwa infrastruktur dan modus operandi yang digunakan selama serangan siber sama dengan yang digunakan oleh entitas yang disponsori Rusia.Pernyataan hari ini muncul setelah Michał Dworczyk, Kepala Kantor Perdana Menteri Polandia, mengatakan pada 9 Juni bahwa penyerang tak dikenal telah membobol akun emailnya. Pada saat itu, media Polandia melaporkan bahwa email dari kotak surat pribadi pejabat pemerintah dicuri dan bocor di saluran Telegram.Pusat Intelijen Ancaman Microsoft (MSTIC) mengatakan satu bulan lalu bahwa peretas yang didukung Rusia di balik serangan rantai pasokan SolarWinds sekarang mengoordinasikan kampanye phishing skala besar yang menargetkan lembaga pemerintah di seluruh dunia.Pemerintah AS juga memperingatkan serangan spionase dunia maya yang berlanjut pada bulan April, serangan yang dikoordinasikan oleh Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) (alias APT29). Operator SVR menargetkan organisasi AS dan asing, dengan fokus pada jaringan pemerintah, lembaga think tank dan analisis kebijakan, serta perusahaan teknologi informasi.Sumber : Bleeping Computer

Polandia Salahkan Rusia atas Pencurian e-mail Pejabat

Internet Sehat : Pemerintah Ukraina menuduh Rusia berada di balik serangan dunia maya pada hari Jumat minggu lalu. Serangan tersebut menyasar lusinan situs resmi pemerintah Ukraina.Akibat serangan tersebut sekitar 70 situs web pemerintah untuk sementara dihentikan, Serangan ini merupakan serangan terbesar di Ukraina dalam empat tahun.Sebelum situs tersebut offline, sebuah pesan muncul memperingatkan warga Ukraina untuk”bersiap untuk yang terburuk. Akses ke sebagian besar situs dipulihkan dalam beberapa jam kemudian.AS dan NATO mengutuk serangan itu dan telah menawarkan dukungan ke Ukraina. Rusia belum mengomentari peretasan tersebut.Para ahli di kementerian informasi Ukraina menerbitkan garis waktu tentang bagaimana berita tentang serangan itu menyebar, menunjukkan bahwa media Rusia melaporkannya sebelum outlet Ukraina. Mereka menuduh bahwa serangan itu sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut kegagalan Rusia dalam pembicaraan baru-baru ini dengan NATO mengenai Ukraina.Ukraina mendapat tekanan kuat dari tetangganya dengan penambahan sekitar 100.000 tentara Rusia di dekat perbatasannya. Layanan keamanan SBU Ukraina mengatakan hanya dalam sembilan bulan tahun lalu mereka menetralisir 1.200 serangan atau insiden siber.NATO mengatakan akan segera menandatangani perjanjian dengan Ukraina tentang peningkatan kerja sama siber, yang akan memberinya akses ke platform berbagi informasi malware aliansi. Gedung Putih mengatakan akan memberi Ukraina dukungan apa pun yang dibutuhkan untuk pulih dari serangan tersebut.Pada awal serangan hari Jumat minggu lalu, sebuah pesan di situs web yang diretas telah diposting dalam tiga bahasa, Ukraina, Rusia dan Polandia. Pesan dalam bahasa Polandia mengandung kesalahan serius dan tampaknya tidak ditulis oleh penutur asli, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Polandia. Polandia juga menyalahkan Rusia atas peretasan itu.SBU di Kyiv kemudian mengatakan bahwa tidak ada data pribadi yang bocor, menurut penilaian awal, dan tidak ada konten yang diubah. Di antara situs yang ditargetkan adalah situs web Diia, sistem utama yang berisi layanan pemerintah yang menyimpan data dan sertifikat vaksinasi pribadi.Sumber : BBC

Ukraina Tuduh Rusia Berada di Belakang Serangan Siber

Internet Sehat : Departemen Kehakiman AS mengumumkan bahwa tertuduh anggotan afiliasi ransomware REvil, Yaroslav Vasinskyi, diekstradisi ke Amerika Serikat minggu lalu untuk diadili atas serangan siber Kaseya. Vasinkyi, seorang warga negara Ukraina berusia 22 tahun, ditangkap pada November 2021 saat memasuki Polandia karena aktivitas kejahatan sibernya sebagai anggota REvil.Vasinkyi diyakini sebagai afiliasi ransomware REvil yang ditugaskan untuk menembus jaringan perusahaan di seluruh dunia, mencuri data yang tidak terenkripsi, dan kemudian mengenkripsi semua perangkat di jaringan. Tak lama setelah Vasinkyi ditangkap, DOJ mengumumkan bahwa dia bertanggung jawab atas serangan ransomware terhadap Kaseya, penyedia layanan terkelola, yang berdampak pada ribuan perusahaan di seluruh dunia.DoJ AS mengatakan bahwa dalam dugaan serangan terhadap Kaseya, Vasinskyi menyebabkan penyebaran kode Sodinokibi/REvil berbahaya di seluruh produk Kaseya yang menyebabkan fungsi produksi Kaseya menyebarkan ransomware REvil ke titik akhir di jaringan pelanggan Kaseya. Setelah akses jarak jauh ke titik akhir Kaseya dibuat, ransomware dieksekusi di komputer tersebut, yang mengakibatkan enkripsi data di komputer organisasi di seluruh dunia yang menggunakan perangkat lunak Kaseya.Operasi REvil (alias Sodinokibi) menuntut 70 juta dollar AS untuk kunci dekripsi untuk mendekripsi semua pelanggan Kaseya yang terpengaruh. Namun, FBI menerima kunci dekripsi setelah operasi penegakan hukum memperoleh akses ke server operasi ransomware.Sumber : Bleeping Computer

Polandia

CD Projekt, Pembuat Game Cyberpunk 2077 Kena Serangan Ransomware

CD Projekt, Pembuat Game Cyberpunk 2077 Kena Serangan Ransomware

Polandia Salahkan Rusia atas Pencurian e-mail Pejabat

Polandia Salahkan Rusia atas Pencurian e-mail Pejabat

Ukraina Tuduh Rusia Berada di Belakang Serangan Siber

Ukraina Tuduh Rusia Berada di Belakang Serangan Siber

Anggota Geng Ransomware REvil Diekstradisi ke AS

Anggota Geng Ransomware REvil Diekstradisi ke AS

Literasi Digital

Makin Cakap Digital

Menu

Informasi