Polandia Salahkan Rusia atas Pencurian e-mail Pejabat

Internet Sehat : Wakil Perdana Menteri Polandia Jarosław Kaczyński mengatakan minggu lalu pembobolan beberapa akun email pribadi pejabat Polandia dilakukan dari server di wilayah Federasi Rusia.

Menurutnya, setelah membaca informasi yang diberikan oleh Internal Security Agency and Military Counterintelligence Service dipastikan bahwa pejabat, menteri, dan wakil paling penting Polandia dari berbagai opsi politik menjadi sasaran serangan dunia maya. Analisis layanan dan dinas rahasia sekutu Polandia memungkinkan untuk dengan jelas menyatakan bahwa serangan dunia maya dilakukan dari wilayah Federasi Rusia. Skala dan jangkauannya luas. Investigasi layanan keamanan Polandia masih berlangsung, dengan bukti insiden peretasan email sedang dikumpulkan.

Secara keseluruhan, lebih dari 30 anggota parlemen Polandia, pejabat pemerintah, dan jurnalis terkena dampak serangan yang dimulai tahun lalu, pada bulan September.

Analisis operasional dan teknis yang dilakukan oleh tim respons insiden keamanan siber nasional Polandia mengkonfirmasi bahwa infrastruktur dan modus operandi yang digunakan selama serangan siber sama dengan yang digunakan oleh entitas yang disponsori Rusia.

Pernyataan hari ini muncul setelah Michał Dworczyk, Kepala Kantor Perdana Menteri Polandia, mengatakan pada 9 Juni bahwa penyerang tak dikenal telah membobol akun emailnya. Pada saat itu, media Polandia melaporkan bahwa email dari kotak surat pribadi pejabat pemerintah dicuri dan bocor di saluran Telegram.

Pusat Intelijen Ancaman Microsoft (MSTIC) mengatakan satu bulan lalu bahwa peretas yang didukung Rusia di balik serangan rantai pasokan SolarWinds sekarang mengoordinasikan kampanye phishing skala besar yang menargetkan lembaga pemerintah di seluruh dunia.

Pemerintah AS juga memperingatkan serangan spionase dunia maya yang berlanjut pada bulan April, serangan yang dikoordinasikan oleh Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) (alias APT29). Operator SVR menargetkan organisasi AS dan asing, dengan fokus pada jaringan pemerintah, lembaga think tank dan analisis kebijakan, serta perusahaan teknologi informasi.

Sumber : Bleeping Computer

Share Artikel