Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja secara daring atau online telah menjadi hal yang lumrah dari kehidupan sehari-hari, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mendorong masyarakat untuk beraktivitas dari rumah. Bahkan setelah pandemi mereda, tren belanja online tetap tinggi, menunjukkan bahwa perilaku ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Ini didukung pula oleh marketplace dengan memberikan berbagai promo menarik seperti diskon, cashback, gratis ongkir, dan lainnya, sehingga semakin mendorong mesayarakat untuk belanja online.

Namun, bersama dengan kemudahan belanja online, muncul pula berbagai masalah yang bisa memengaruhi pengalaman transaksi, baik dari sisi penjual maupun pembeli. Dalam beraktivitas di dunia digital, terdapat etika yang perlu diikuti oleh pengguna. Penting bagi pembeli untuk memahami netiket atau etika dalam ruang digital agar terhindar dari masalah ketika belanja online.

Pahami Netiketnya Belanja Online

1. Baca Judul dan Deskripsi dengan Detail. Setiap marketplace mengharuskan penjual mengisi deskripsi produk mereka. Sebagai pembeli, kita harus membaca dengan saksama semua informasi yang tercantum pada deskripsi. Terutama jika membeli barang bekas, penting untuk memeriksa deskripsi dengan ekstra teliti. Beberapa penjual nakal kadang mencoba untuk membingungkan pembeli dengan informasi yang tidak jelas atau trik tertentu. Pastikan dibaca semua informasi yang tersedia dengan teliti untuk menghindari kejadian tidak diinginkan.
2. Tanyakan pada Penjual Hal yang Tidak Dicantumkan pada Deskripsi. Jika ada informasi yang dibutuhkan tetapi tidak tercantum dalam deskripsi barang, kita dapat menanyakannya langsung kepada penjual. Misalnya, jika ingin memastikan stok barang. Jika ingin menanyakan hal lainya, pastikan bahwa informasi tersebut tidak tersedia dalam deskripsi barang. Mengajukan pertanyaan yang telah dijelaskan dalam deskripsi bisa menjadi kurang efisien dan mengganggu.
3. Cek Harga Total Sebelum Checkout. Harga yang tercantum belum tentu harga akhir yang harus dibayar. Pastikan untuk memperhitungkan biaya tambahan seperti ongkos kirim, biaya penanganan, dan lainnya. Gunakan voucher atau promo yang sesuai jika tersedia, ini bisa mengurangi biaya tambahan yang harus dibayar. Jangan sampai terkejut dengan total pembayaran ketika sudah melakukan checkout.
4. Segera Periksa dan Dokumentasikan Kondisi Barang Ketika Diterima dan Saat Unboxing. Sebelum menerima barang dari kurir, periksa kondisi fisik kemasan. Jika ada kejanggalan seperti kemasan rusak parah atau ukuran tidak sesuai, tolak paket tersebut. Selanjutnya, dokumentasikan proses unboxing dengan video tanpa jeda, mulai dari kondisi kemasan hingga kondisi barang yang sudah dibuka dengan detail. Tunjukkan label pengiriman, kondisi kemasan sebelum dibuka, dan setiap langkah saat membuka paket dalam video tersebut. Pastikan semua detail barang terlihat jelas dalam video dan simpan video ini dengan aman sampai periode komplain berakhir. Dokumentasi ini akan memudahkan proses klaim jika terjadi masalah dengan barang.
5. Komunikasikan Masalah Pada Penjual Terlebih Dahulu. Penting untuk memahami bahwa dalam dunia belanja online, komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan masalah dengan efisien dan adil. Jika menghadapi masalah atau ketidakpuasan terhadap barang yang telah dibeli, langkah pertama yang bijak adalah berkomunikasi langsung dengan penjual. Ini memberi kesempatan kepada penjual untuk mendengarkan keluhan, dan seringkali mereka dapat memberikan solusi yang baik tanpa perlu melibatkan pihak marketplace. Keterbukaan dalam komunikasi dapat membantu memperbaiki kesalahpahaman atau masalah yang mungkin terjadi selama proses transaksi. Penjual dapat memberikan penggantian, pengembalian dana, atau solusi lain yang sesuai dengan situasi. 
6. Jangan Terburu-buru Memberi Rating Dan Ulasan. Rating dan ulasan adalah cara untuk memberikan umpan balik atas pengalaman belanja. Penting untuk tidak terburu-buru memberikan rating dan ulasan setelah menerima barang dalam belanja online. Berikan kesempatan kepada penjual untuk memberikan solusi jika ada masalah yang muncul dalam penggunaan barang, menciptakan lingkungan belanja online yang berorientasi pada solusi, dan memastikan bahwa umpan balik yang diberikan adalah cerminan akurat dari pengalaman belanja sebenarnya.
7. Pengiriman adalah Tanggung Jawab Bersama. Pahami bahwa pengiriman melibatkan pihak ketiga, seperti kurir ekspedisi. Jika ada masalah dengan pengiriman, komunikasikan dengan baik antara penjual dan pembeli. Bersama-sama, melakukan follow-up atau tindak lanjut kepada pihak ekspedisi untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

Belanja online adalah praktik yang semakin umum, dan dengan memahami netiket bertransaksi sebagai pembeli, kita dapat meningkatkan pengalaman berbelanja sambil menjaga etika dan menjalin hubungan yang baik dengan penjual. Selain itu, penting juga bagi pemerintah untuk mengatur regulasi yang ketat agar semua pihak yang terlibat dalam transaksi online dapat terlindungi, juga untuk mencegah penyalahgunaan dan penipuan. Dengan demikian, transaksi jual-beli online dapat berjalan dengan lancar dan adil bagi semua pihak.

Referensi

Kusumastuti, F., Astuti, S. I., Astuti, Y. D., Birowo, M. A., Hartanti, L. E. P., Amanda, N. M. R., & Kurnia, N. (2021). Modul Etis Bermedia Digital. https://literasidigital.id/books/modul-etis-bermedia-digital 

Share Artikel