BerandaArtikelDetail Artikel

Apple Hadapi Kasus Privasi Terkait ID Pelacakan iPhone

Selasa, 17 November 20205-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat : Aktivis hak konsumen Max Schrems telah mengajukan kasus privasi formal terhadap Apple, dengan alasan bahwa ID yang dibuat oleh iPhone yang memungkinkan pengiklan melacak pengguna melanggar aturan privasi Eropa.

Schrems yang gugatannya terhadap Facebook menyebabkan keputusan penting yang membatasi transfer data dari Uni Eropa ke AS, telah mengajukan kasus tersebut melalui kelompok hak privasi nirlaba miliknya, Noyb yang telah mengajukan keluhan resmi di Spanyol dan Berlin terhadap Apple.

Inti dari keluhan tersebut adalah pembuatan IDFA (Identifier for Advertisers) oleh Apple di setiap iPhone. Pengiklan kemudian dapat menggunakan IDFA untuk melacak pengguna di berbagai aplikasi, dan menargetkan mereka dengan lebih baik untuk iklan yang dipersonalisasi.

Ide di balik alat ini adalah untuk meningkatkan privasi pengguna dengan menghentikan pengiklan menggunakan pengenal lain untuk melacak pengguna, dan memungkinkan pengguna untuk mengatur ulang IDFA sesuka hati.

Namun, Noyb berpendapat, hal itu membuatnya dapat melanggar hukum privasi Uni Eropa karena dibuat tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna. Walaupun pengguna diberi kendali untuk mengatur ulang tanda pengenal itu dan diizinkan untuk mencegah aplikasi individu mengaksesnya, mereka tetap tidak bisa keluar dari itu sebab sudah demikian dari awalnya.

Undang-undang Uni Eropa melindungi perangkat pengguna dari pelacakan eksternal. Pelacakan hanya diperbolehkan jika pengguna secara eksplisit menyetujuinya. Aturan yang sangat sederhana ini berlaku terlepas dari teknologi pelacakan yang digunakan. Meskipun Apple memperkenalkan fungsi di browsernya untuk memblokir cookie, Apple menempatkan kode serupa di ponselnya, tanpa persetujuan pengguna. Ini jelas merupakan pelanggaran hukum privasi Uni Eropa.

Noyb mengatakan bahwa pelacak itu ilegal, kecuali pengguna dengan bebas menyetujui. IDFA tidak hanya dibatasi, tetapi juga dihapus secara permanen. Ponsel cerdas adalah perangkat paling intim bagi kebanyakan orang, dan secara default harus bebas pelacak.

Dalam sebuah pernyataan, Apple membantah keras bahwa keluhan Noyb. Klaim yang dibuat terhadap Apple dalam keluhan ini tidak akurat secara faktual dan Apple berharap dapat menjelaskannya kepada regulator privasi jika mereka memeriksa keluhan tersebut. Apple tidak mengakses atau menggunakan IDFA di perangkat pengguna untuk tujuan apa pun.

Menurut Apple, tujuan mereka selalu untuk melindungi privasi pengguna dan perangkat lunak terbaru iOS 14, memberi pengguna kontrol yang lebih besar apakah mereka ingin mengizinkan aplikasi untuk melacak mereka atau tidak dengan menautkan informasi mereka dengan data dari pihak ketiga untuk tujuan periklanan, atau berbagi informasi mereka dengan pialang data. Praktik Apple mematuhi hukum Eropa dan mendukung serta memajukan tujuan GDPR dan arahan ePrivasi, yaitu memberi orang kendali penuh atas data mereka.

Sumber : The Guardian


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved