BerandaArtikelDetail Artikel
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Rabu, 25 September 20245-6 menit baca

Diposting oleh:Makin Cakap Digital


Share Artikel

Di era serba digital ini, anak-anak sudah tidak bisa terlepas dari pengaruh teknologi. Banyak sekali manfaat dari internet untuk anak-anak, mulai dari hiburan hingga mengakses materi pelajaran di internet. Namun, seringkali orang dewasa tidak membatasi penggunaan internet kepada anak dengan bijak, yang bisa menimbulkan kecanduan gawai. Tanpa pengawasan orang dewasa, anak-anak juga berisiko mengakses situs-situs yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. 



Dampak Pemakaian Gawai dan Akses Internet yang Berlebihan pada Anak


1. Dampak pada Fungsi Otak Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan penggunaan gawai menyebabkan 5-10% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Menurut Journal of Maternal and Child Health (2020), anak usia dini sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan gawai. Hal ini dikarenakan anak usia balita sedang berada di tahap Golden Age atau perkembangan otak tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Adanya penggunaan gawai yang tinggi dapat berdampak negatif pada fungsinya. Dengan berkurangnya fungsi otak, anak jadi sulit fokus dalam belajar, meningkatnya impulsif, serta adanya keterlambatan dalam berpikir dan berkomunikasi. 

2. Berkurangnya Keterampilan Komunikasi Anak 

Mungkin pada awalnya, orang tua memberikan gawai kepada anak agar anak bersikap tenang sehingga mereka bisa melanjutkan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Tanpa disadari, anak jadi terus bergantung pada gawai dan merasa tidak tenang saat tidak diberikan gawai. Jika sudah kecanduan, anak jadi lebih senang bermain sendiri dengan gawainya dan tidak berinteraksi dengan teman-teman dan orang sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai orang tua sebaiknya kita mengalokasikan waktu untuk berinteraksi dengan anak dan membatasi waktu penggunaan gawai, ya. 

3. Memicu Tindak Kekerasan pada Anak

Jika sudah kecanduan gawai dan internet, anak akan tantrum atau marah-marah ketika tidak diberikan gawai oleh orang tuanya. Kalau sudah seperti ini, kita sebagai orang dewasa juga akan kesulitan dalam menghadapi sang anak, bukan? Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan gawai akan menjadi lebih agresif dan berani menentang orang tuanya sendiri, bahkan melakukan tindak kekerasan dan meminta diberikan gawai secara paksa. Hal seperti ini sudah terjadi di beberapa kasus di Indonesia. 



Cara Mengajarkan Netiket (Tata Krama Berinternet) pada Anak


1. Mengajarkan Anak Tentang Batasan Usia dalam Mengakses Ruang Digital 

Misalnya, saat ingin menonton hiburan, orang tua bisa mengajarkan anak bahwa setiap tontonan punya rating usia. Media sosial dan aplikasi permainan juga memiliki rating usia tertentu. Sebagai orang tua, kita harus memberikan pemahaman ini kepada anak dan mengawasi akses-akses digitalnya. 

2. Batasan Waktu Penggunaan Gawai dan Internet 

Sebaiknya, anak usia 5 tahun ke bawah tidak diberikan akses gawai karena bisa mengganggu fungsi otak dan penglihatan. Jika memang diperlukan, sebagai orang tua kita harus mengawasi anak untuk mengetahui tontonan apa saja yang mereka akses dan membatasi pemakaian gawai tidak lebih dari satu jam sehari.

3. Mengutamakan Aktivitas Fisik 

Ketika anak meminta gawai diluar waktu yang telah ditentukan, kita harus menolaknya dengan tegas dan memberikan pemahaman bahaya penggunaan gawai yang berlebihan. Sebagai gantinya, kita bisa mengajak anak bermain bersama menggunakan alat permainan. Misalnya, bermain bola, berenang, bermain ular tangga, ataupun berjalan-jalan ke tempat baru. 

4. Menjadi Contoh yang Baik untuk Anak 

Sebelum mengajarkan anak tentang netiket, pastikan kita sudah menerapkan penggunaan gawai yang bertanggung jawab juga, ya. Misalnya, daripada menonton TV sendirian atau bermain gawai di waktu luang, kita bisa mengajak anak bermain bersama atau berolahraga. Tidak bermain game daring berlebihan dan menggunakan internet untuk menambah ilmu juga merupakan contoh baik yang bisa diperlihatkan kepada anak.


Daripada sekedar membatasi penggunaan gawai, kita bisa membimbing anak tentang bagaimana internet bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Kita bisa mengajarkan sang anak bagaimana cara mengakses buku digital, mencari latihan soal, atau menonton video tutorial untuk dipraktikkan sebagai hobi baru.


Anak adalah karunia berharga yang harus dibesarkan dengan baik oleh orang tua dan orang dewasa terdekatnya. Mengajarkan etika digital pada anak sejak dini adalah langkah yang harus kita lakukan di era teknologi ini. Dengan kebiasaan baik dalam menggunakan gawai dan internet sejak kecil, ketika dewasa kelak anak dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan mencegah dampak buruk internet.




Referensi


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved