BerandaArtikelDetail Artikel

Perlindungan Privasi : WhatsApp Gugat Pemerintah India

Kamis, 27 Mei 20215-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat : WhatsApp menggugat pemerintah India atas aturan digital baru yang akan memaksa layanan WhatsApp melanggar perlindungan privasi. WhatsApp mengatakan bahwa aturan baru tersebut memerlukan pelacakan asal obrolan dan juga menyimpan sidik jari dari setiap pesan yang dikirim pada layanan.

Pada bulan Februari, pemerintah India memperkenalkan pedoman baru untuk mengatur konten di media sosial dan platform streaming. India adalah pasar terbesar WhatsApp dengan sekitar 400 juta pengguna. Aturan untuk media sosial tersebut mengatakan bahwa platform perpesanan perlu membuat ketentuan untuk identifikasi pencetus pertama informasi atau asal informasi pertama kali.

Whatsapp mengajukan pembelaan di pengadilan tinggi di Delhi dan meminta untuk menyatakan aturan baru itu tidak konstitusional. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara WhatsApp mengatakan bahwa aturan tersebut akan mematahkan end to end encryption dan secara fundamental merusak hak privasi pengguna.

WhatsApp mengatakan bahwa mereka secara konsisten bergabung dengan masyarakat sipil dan pakar di seluruh dunia dalam menentang persyaratan yang akan melanggar privasi pengguna. Sementara itu, WhatsApp juga akan terus terlibat dengan pemerintah India dalam solusi praktis yang bertujuan untuk menjaga keamanan pengguna, termasuk menanggapi untuk permintaan hukum yang sah atas informasi yang tersedia bagi WhatsApp.

Menurut WhatsApp, keterlacakan teks akan memaksa perusahaan swasta untuk mengumpulkan dan menyimpan miliaran pesan yang dikirim setiap hari untuk tujuan tunggal menyerahkannya ke lembaga penegak hukum. Adalah tidak mungkin untuk memahami konteks dan asal pesan tertentu karena orang pada umumnya melihat konten di media sosial atau situs web dan menyalinnya ke dalam obrolan. WhatsApp juga mengatakan bahwa melacak asal pesan tidak dapat diterapkan dengan cara yang sangat mudah dan akan sangat rentan terhadap penyalahgunaan.

Pada 25 Februari, pemerintah meluncurkan peraturan menyeluruh untuk media sosial dan platform streaming video yang mengharuskan mereka menghapus konten apa pun yang ditandai oleh pihak berwenang dalam waktu 36 jam. Platform media sosial dengan lebih dari lima juta pengguna akan diminta untuk menunjuk petugas kepatuhan, petugas kontak simpul, dan petugas pengaduan warga. Selain itu, mereka harus melacak pencetus pesan tertentu jika diminta oleh pengadilan atau pemerintah.

Platform seperti Twitter, Facebook, dan Whatsapp diberi waktu tiga bulan untuk mematuhi aturan ini. Namun, surat kabar Indian Express melaporkan bahwa Facebook, Instagram dan Twitter belum menunjuk petugas sesuai peraturan pemerintah.

Sumber : BBC


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved