BerandaArtikelDetail Artikel

Peretasan Akun Google Turun 50% setelah Penerapan Otentikasi Dua Langkah secara Default

Selasa, 08 Februari 20225-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat : Peretasan akun Google turun setengahnya setelah Google mendorong otentikasi dua langkah secara default. Hal tersebut merupakan temuan teratas dalam empat bulan inisiatif Google untuk mendaftarkan pengguna dalam otentikasi dua faktor secara default, yang dirinci dalam posting blog bertepatan dengan Safer Internet Day pada 8 Februari.

Pada Oktober 2021, Google mengumumkan rencana untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor secara default untuk 150 juta pengguna Google yang saat itu tidak menggunakan layanan tersebut dan mewajibkan 2 juta pembuat konten YouTube untuk menggunakannya. Dalam posting terbaru, Google mengatakan mengamati penurunan 50 persen dalam akun yang disusupi di antara kelompok pengguna yang diuji tersebut.

Strategi tersebut menunjukkan kekuatan raksasa teknologi seperti Google untuk menyediakan keamanan secara default dan cocok dengan proyek selama bertahun-tahun untuk menggerakkan pengguna menuju model keamanan yang lebih kuat yang pada akhirnya membidik masa depan tanpa kata sandi, menurut posting blog lain yang diterbitkan oleh perusahaan tahun lalu.

Otentikasi dua faktor atau verifikasi dua langkah (2SV) seperti yang disebut Google, adalah pilar inti dari strategi ini, karena keamanan akun meningkat secara signifikan dengan persyaratan untuk item fisik seperti kunci keamanan, atau telepon untuk menerima kode melalui aplikasi atau SMS. Namun secara historis, masalahnya adalah adopsi.

Pada tahun 2018, seorang insinyur Google mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen akun Gmail aktif tidak menggunakan autentikasi dua faktor, yang menimbulkan pertanyaan mengapa Google tidak mewajibkan proses autentikasi dua langkah. Sejak itu, perusahaan telah berada di jalur untuk menjadikan 2SV sebagai opsi default untuk pangsa pengguna yang lebih besar dan langkah wajib bagi sebagian orang.

Menurut perwakilan Google, salah satu hambatan yang tersisa adalah kurangnya pemahaman tentang manfaat penuh dari prosedur otentikasi tambahan. Guemmy Kim, direktur keamanan dan keselamatan akun di Google mengatakan bahwa perlu ada banyak pendidikan yang dilakukan dengan 2SV dan Google ingin pengguna memahami apa hal tersebut dan mengapa bermanfaat.

Meskipun jumlah layanan web yang mendukung otentikasi dua faktor terus bertambah, adopsi konsumen masih tetap rendah. Twitter, yang meluncurkan otentikasi dua faktor pada tahun 2013, mengungkapkan pada tahun 2020 bahwa hanya 2,3 persen akun aktif yang mengaktifkannya, di Facebook, angkanya sekitar 4 persen adopsi pada tahun 2021.

Jika ada adopsi, opsi 2FA yang paling umum adalah mengirim kode satu kali melalui SMS yang oleh pakar keamanan dianggap sebagai metode yang paling rentan terhadap intersepsi. Idealnya, autentikasi dua faktor harus menggunakan aplikasi autentikasi, seperti Google Authenticator atau Authy, atau perangkat fisik seperti kunci keamanan perangkat keras.

Sumber : The Verge


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved