BerandaArtikelDetail Artikel

Platform Media Sosial Gagal Menghapus Konten anti-Semit

Selasa, 03 Agustus 20215-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat : Platform media sosial utama gagal untuk menghapus lebih dari 80% posting anti-Semit di platform mereka. Fakta ini diungkapkan oleh sebuah laporan barudari CCDH.

Center for Countering Digital Hatred (CCDH) melaporkan lebih dari 700 postingan berisi kebencian anti-Yahudi yang secara kolektif telah dilihat 7,3 juta kali. Penelitian tersebut meliputi Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube. Facebook merupakan platform dengan kinerja terburuk karena mereka gagal bertindak atas 89% posting.

Dalam laporannya yang berjudul Failure to Act, CCDH menuduh beberapa raksasa teknologi sebagai tempat aman untuk menyebarkan rasisme dan propaganda melawan orang Yahudi.

Dengan menggunakan alat pelaporan yang ditawarkan oleh setiap platform, para peneliti CCDH mengumpulkan 714 posting antara Mei dan Juni sebagai contoh yang diklaim jelas melanggar kebijakan perusahaan media sosial itu sendiri. Posting tersebut termasuk penyangkalan Holocaust dan teori konspirasi dengan klaim palsu tentang orang-orang Yahudi mengendalikan pemerintah dan bank, atau mengatur peristiwa dunia.

Posting tersebut dilaporkan melalui akun pengguna biasa daripada yang mengidentifikasi dirinya sebagai terlibat dengan CCDH. CCDH menemukan bahwa platform tersebut bertindak pada kurang dari satu dari enam contoh anti-Semitisme yang dilaporkan.

Setiap jejaring sosial memiliki ukuran sampel yang berbeda dari 714 total postingan yang dilacak Facebook bertindak atas 14 dari 129 posting yang dilaporkan (10,9%), Twitter menghapus 15 dari 137 (11%), TikTok dihapus 22 dari 119 (18,5%), Instagram bertindak pada 52 dari 277 (18,8%), serta YouTube menurunkan 11 dari 52 (21,2%). Rata-rata, CCDH mengatakan 84% dari posting yang dilaporkan tidak ditindaklanjuti.

CCDH juga menandai posting yang dikumpulkannya sebagai milik kategori tertentu, menurut penilaian para peneliti. Dikatakan bahwa mereka yang ditandai sebagai penyangkalan Holocaust tetap online 80%, sedangkan untuk konten neo-Nazi 71%.

CCDH juga kritis terhadap beberapa perusahaan karena mengizinkan forum diskusi untuk konten anti-Semit ada, meskipun terdapat tindakan yang diambil pada posting individu.

Di Facebook grup-grup Facebook yang menjadi sumber banyak contoh postingan dengan judul seperti Mengekspos tatanan dunia baru dan Mengekspos Zionisme yang ditemukan masih aktif.

Di Instagram, TikTok, dan Twitter, CCDH mengkritik penggunaan tagar yang diizinkan seperti fakejews, #rothschild dan #soros yang biasanya digunakan untuk menyebarkan konten anti-Semit.

Secara khusus laporan tersebut menyebut TikTok karena hanya melarang 5% akun yang mengirim pelecehan langsung ke pengguna Yahudi sebagai komentar di video dan lebih memilih untuk menghapus komentar individu sebagai gantinya.

Sumber : BBC


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved