Internet Sehat : Pemerintah Amerika Setikat melalui departemen kehakiman mengatakan bahwa tiga tersangka peretas intelijen militer Korea Utara telah didakwa berkonspirasi untuk menjarah lebih dari 1,3 miliar dollar AS dari bank, ATM, dan perusahaan cryptocurrency.
Asisten Jaksa Agung John Demers dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa para agen Korea Utara menggunakan keyboard, bukan topeng dan senjata dan merupakan perampok bank negara-bangsa abad ke-21 yang terkemuka di dunia.
Dokumen pengadilan, diajukan ke Pengadilan Distrik di Los Angeles pada bulan Desember tahun lalu mengklaim Park Jin Hyok, 36, Jon Chang Hyok, 31, dan Kim Il, 27, adalah peretas yang dipekerjakan oleh Reconnaissance General Bureau (RGB) yang merupakan badan intelijen Korea Utara.
Ketiga pria tersebut telah didakwa dengan daftar panjang pelanggaran, termasuk peretasan Sony pada tahun 2014 untuk filmnya, The Interview yang menggambarkan pembunuhan fiksi terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Seranagn yang lebih menguntungkan secara finansial adalah dugaan keterlibatan mereka dalam menciptakan ransomware WannaCry pada tahun 2017 yang melemahkan Sistem Kesehatan Nasional Inggris dan menghantam bisnis dari otomotif hingga industri perbankan. WannaCry akhirnya menginfeksi 74 negara, menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
Dakwaan itu juga mengklaim tersangka mata-mata dunia maya Pyongyang mencuri dan memeras sebanyak 1,2 miliar dolar AS dari bank-bank di Vietnam, Bangladesh, Taiwan, Meksiko, Malta, dan Afrika antara 2015 dan 2019 dengan meretas jaringan komputer mereka.
Mereka juga diklaim menyedot uang sebanyak 6,1 juta dollar AS dari ATM di Pakistan, menargetkan pertukaran mata uang digital dan platform perdagangan untuk mendapatkan 111,7 juta dollar AS dan bahkan melangkah lebih jauh dengan menciptakan blockchain dan cryptocurrency mereka sendiri untuk memperkaya rezim Korea Utara. Sejumlah 1,9 juta dollar AS dari berbagai cryptocurrency yang diduga dicuri disita oleh FBI dan Kantor Kejaksaan AS dan akan dikembalikan ke dua perusahaan di New York.
Selain peretasan untuk mendapatkan uang, Korea Utara melakukan beberapa serangan phishing untuk mencuri data sensitif dari kontraktor dan lembaga pemerintah AS, seperti Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan.
Ketiganya telah didakwa dengan satu tuduhan persekongkolan untuk melakukan penipuan dan penyalahgunaan komputer, dan satu tuduhan persekongkolan untuk melakukan penipuan kawat dan penipuan bank, yang masing-masing membawa hukuman maksimal lima tahun dan 30 tahun penjara, jika terbukti bersalah. Kecil kemungkinan mereka akan diadili di Amerika Serikat. Park Jin Hyok juga diidentifikasi sebagai anggota RGB dan bagian dari tim yang dikenal sebagai Lazarus Group.
Acting US Attorney Tracy Wilkison mengatakan bahwa cakupan tindakan kriminal yang dilakukan oleh para peretas Korea Utara sangat luas dan berlangsung lama, dan kisaran kejahatan yang mereka lakukan sangat mengejutkan.
Sumber : The Register
Tags:
Share Artikel
Artikel Terkait
Lihat Semua
Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya
Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya
Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan
Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan
Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital
Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital
Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket
Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket
Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif
Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif
Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!
Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!
Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!
Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved