BerandaArtikelDetail Artikel

Penelitian: Algoritma Instagram Prioritaskan Foto Berpakaian Minim

Senin, 15 Juni 20205-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat: Pernah merasakan news feed Instagram dipenuhi oleh foto perempuan atau laki-laki yang berpakaian minim? Pernah bertanya apakah diri Anda memiliki pikiran cabul sehingga foto seperti itu lebih banyak muncul di news feed Instagram?

Jangan terlalu cepat memvonis diri. Mana tahu hal tersebut by design. Menurut sebuah penelitian baru, algoritma Instagram membuat foto-foto yang menunjukkan kulit lebih mungkin untuk muncul. Artinya foto mereka yang berpakain minim lebih mungkin muncul di news feed.

Para peneliti dari AlgorithmWatch dan European Data Journalism Network membuat penemuan dengan menganalisis umpan berita Instagram, berbicara dengan pembuat konten, dan mempelajari paten.

Tim peneliti meminta 26 sukarelawan untuk memasang add-on browser yang secara otomatis membuka beranda Instagram mereka secara berkala, dan mencatat posting mana yang muncul di bagian atas umpan berita mereka. Para relawan kemudian mengikuti pilihan pembuat konten profesional yang menggunakan Instagram untuk mengiklankan merek mereka atau menarik klien baru.

Dari 2.400 foto yang diposting oleh pembuat konten, 362 (21%) menunjukkan pria berdada telanjang atau wanita dalam balutan bikini atau pakaian dalam. Para peneliti berharap bahwa jika algoritma Instagram tidak memprioritaskan foto-foto ini, para relawan akan melihat keragaman posting yang serupa. Tetapi itu tidak terjadi. Dalam umpan berita relawan, pos dengan gambar semi-telanjang memperoleh porsi 30% dari pos yang ditampilkan dari akun.

Dari penelitian tersebut diperoleh foto-foto wanita berpakaian minim 54% lebih mungkin untuk muncul di news feed, sementara posting dengan pria bertelanjang dada 28% lebih mungkin untuk ditampilkan. Sebaliknya, pos yang menunjukkan gambar makanan atau lanskap 60% lebih kecil kemungkinannya untuk muncul dalam news feed.

Nicolas Kayser-Bril, seorang reporter di AlgorithmWatch, percaya bahwa algoritma ini mengabadikan bias dari pengguna tertentu. Dia mengatakan bahwa sebagian kecil pengguna Instagram melihat platform sebagai sumber bebas foto soft porn dan perilaku mereka mungkin diambil oleh sistem ML, diperkuat, dan gambar ketelanjangan didorong untuk semua pengguna dalam lingkaran setan.

Para peneliti mengatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut. Mereka menambahkan bahwa tidak mungkin untuk menarik kesimpulan konkret tanpa akses ke data internal dan server produksi yang dipegang oleh pemilik Instagram, yaitu Facebook. Sampai itu terjadi, para peneliti berencana untuk menyelidiki lebih lanjut dengan merekrut lebih banyak sukarelawan untuk menginstal add-on pemantauan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Facebook membantah temuan para peneliti ini. Menurut Facebook, penelitian tersebut cacat dalam beberapa cara dan menunjukkan kesalahpahaman tentang cara kerja Instagram. Facebook mengatakan bahwa mereka memberi peringkat pada posting di news feed berdasarkan konten dan akun yang telah diminati, bukan pada faktor arbitrer seperti keberadaan pakaian renang.

Meskipun demikian, para peneliti percaya bahwa temuan mereka mencerminkan cara kerja algoritma Instagram yang sebenarnya. Menurut para penelitia, Facebook telah menerbitkan paten yang menunjukkan bagaimana news feed dapat secara otomatis memilih gambar yang muncul dalam news feed tersebut. Di antara faktor-faktor yang dapat menentukan gambar mana yang akan diprioritaskan, paten secara khusus menyebutkan keadaan atau kondisi keterbukaan pakaian.

Paten tersebut menunjukkan bahwa Instagram tidak hanya mengatur news feed berdasarkan apa yang diinginkan pengguna, tetapi juga bisa memilih foto berdasarkan apa yang menurut Instagram inginkan.

Sumber: The Next Web

Sumber Foto: Business Insider


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved