BerandaArtikelDetail Artikel

Privacy International Gugat Legalitas Pengumpulan Wajah Clearview AI

Minggu, 30 Mei 20215-6 menit baca

Diposting oleh:content producer


Share Artikel

Internet Sehat : Clearview AI, sebuah perusahaan AS dengan basis data tiga miliar gambar wajah dari internet, menghadapi tantangan hukum baru dari para pegiat privasi.

Privacy International dan pihak lainnya memperdebatkan metode pengumpulan foto dan menjualnya ke perusahaan swasta dan polisi merupakan tindakan yang melampaui apa yang dapat diharapkan sebagai pengguna online.

Clearview mengatakan tidak memiliki kontrak dengan pelanggan yang berbasis di Uni Eropa. Clearview mengatakan bahwa mereka telah memenuhi permintaan untuk menghapus gambar wajah warga Uni Eropa.

Di bawah aturan GDPR, warga negara Eropa dapat bertanya kepada perusahaan apakah wajah mereka ada di database-nya dan meminta agar data biometrik mereka tidak lagi disertakan dalam pencarian. Lima permintaan seperti itu diajukan oleh juru kampanye privasi.

Clearview mengatakan bahwa mereka secara sukarela telah memproses lima permintaan akses data yang dipermasalahkan yang hanya berisi informasi yang tersedia untuk umum, seperti ribuan lainnya yang telah diproses.

Clearview menambahkan bahwa layanan mereka telah membantu ribuan lembaga penegak hukum di seluruh Amerika menyelamatkan anak-anak dari predator seksual, melindungi orangtua dari penjahat keuangan, dan menjaga keamanan komunitas. Pemerintah menurut Clearview menyatakan sangat membutuhkan teknologi Clearview untuk membantu menyelidiki kejahatan seperti pencucian uang dan perdagangan manusia.

Tantangan hukum, yang didukung oleh Hermes Center for Transparency and Digital Rights, Homo Digitalis dan Noyb diserahkan kepada regulator data di Prancis, Austria, Italia, Yunani dan Inggris.

Perusahaan rintisan yang berbasis di New York ini menggunakan alat untuk mengumpulkan gambar wajah secara otomatis yang terdeteksi di web. Alat ini dijalankan melalui perangkat lunak pengenal wajah dan disimpan di database yang aksesnya dijual ke perusahaan swasta dan lembaga penegak hukum.

Prof Alan Woodward, seorang ilmuwan komputer di Universitas Surrey, mengatakan kasus ini akan membuka perdebatan hukum yang rumit tentang siapa yang memiliki gambar yang ditempatkan secara online dan bagaimana mungkin menegakkan hak jika gambar diambil melintasi batas negara.

Dan akan ada pertanyaan yang lebih mendasar tentang apakah Clearview melanggar privasi dengan menggunakan gambar-gambar ini dalam database mereka untuk memungkinkan lembaga pemerintah mengidentifikasi individu.

Clearview AI tidak asing dengan kontroversi dan telah menghadapi banyak tantangan hukum. Regulator data Inggris dan Australia meluncurkan penyelidikan bersama tahun lalu, sementara Swedia telah mendenda otoritas kepolisian nasionalnya karena menggunakan teknologi perusahaan untuk mengidentifikasi orang.

Pada bulan Februari, komisaris privasi federal Kanada Daniel Therrien mengakhiri penyelidikan selama setahun ke perusahaan tersebut, menyimpulkan bahwa mereka mengumpulkan gambar tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna dan menuntut agar menghapus foto-foto orang Kanada dari database-nya. Selama penyelidikan, Clearview mengumumkan tidak akan lagi beroperasi di Kanada.

Sumber : BBC


Share Artikel

Artikel Terkait

Lihat Semua
Ilustrasi belajar melalui perangkat digital.
Rabu, 25 September 2024

Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya

Kini anak-anak pun sudah mampu menggunakan perangkat digital. Walau begitu, pengawasan orang dewasa sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak kecanduan internet dan terhindar dari konten yang tidak seharusnya diakses oleh anak seusianya. Artikel ini akan menjelaskan tentang kiat-kiat menjaga anak dari dampak negatif penggunaan gawai dan akses internet yang berlebihan.

Ilustrasi keamanan data di internet.
Rabu, 03 Juli 2024

Tingkatkan Bisnis Online dengan Lindungi Data Pelanggan

Data pelanggan adalah aset berharga bagi toko online untuk mengembangkan bisnis. Karena itulah, toko online bertanggung jawab melindungi data pelanggan dengan cara yang tepat agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain. Ketahui lebih jauh tentang etika meminta dan melindungi data pelanggan untuk kelancaran bisnis toko online dalam artikel ini!

Ilustrasi berbelanja di e-commerce.
Selasa, 02 Juli 2024

Ini Netiket Saat Berbelanja di Ruang Digital

Belanja online sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat masa kini. Dengan segala kemudahan dan promo yang ditawarkan membuat minat belanja online semakin meningkat. Namun, belanja online pun punya etika yang harus dipatuhi agar terhindar dari masalah saat berbelanja. Ketahui dan pehami etika saat belanja online melalui artikel ini!

Ilustrasi berkomunikasi melalui ruang digital.
Senin, 01 Juli 2024

Serba-serbi Partisipasi dan Kolaborasi Digital Ala Netiket

Ruang digital menyediakan wadah untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Namun, partisipasi ini tentu ada etikanya. Artikel ini akan membahas aturan dan etika yang harus kita patuhi dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital.

Ilustrasi konten negatif di internet.
Minggu, 30 Juni 2024

Jurus Cakap Hadapi Konten Negatif

Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam konten negatif. Bukan terbatas pada dunia maya, efek dari paparan konten negatif juga dapat berdampak pada kehidupan nyata. Kenali lebih dalam tentang konten negatif dan cara menghadapinya melalui artikel ini agar terhindar dari dampak buruk konten negatif!

Ilustrasi hukum dalam internet.
Sabtu, 29 Juni 2024

Melanggar Netiket Bisa Kena Sanksi!

Sering menemui perilaku yang tidak pantas di internet? Seperti berbahasa kasar, menyebarkan informasi palsu, atau saling menghina di internet? Hal ini termasuk dalam pelanggaran netiket, dan dapat dikenakan sanksi tergantung tingkat pelanggarannya. Ketahui apa saja yang termasuk pelanggaran netiket beserta sanksinya dalam artikel ini!


Makin Cakap Digital © 2023 All rights reserved